Pages

DESKRIPSI SINGKAT PULAU BERHALA

Posted by Unknown on Friday 31 July 2015

Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten baru di Propinsi Sumatera Utara hasil pemekaran Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induknya. Kabupaten Serdang Bedagai dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Propinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dengan ibukotanya Sei Rampah secara geografis terletak pada koordinat 030 01‘ 12‘’ LU – 030 40‘ 48‘’ LU dan 980 45‘ 00‘’ BT – 990 18‘ 36‘’ BT. Secara administrasi Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada :

Sebelah Utara: Berbatasan dengan selat Malaka.
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kabupaten Simalungun.
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara.
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Sungai Ular dan Sungai Buaya Kabupaten Deli Serdang

Di Kabupaten Serdang Bedagai terdapat Pulau Berhala yang secara administrasi berada di wilayah Kecamatan Tanjung Beringin tepatnya di Desa Bagan Kuala. Secara Geografis Pulau Berhala terletak pada koordinat 030 46‘ 38‘’ LU dan 990 30’ 03’’ BT di sebelah barat Pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara sedangkan di sebelah timur berbatasan langsung dengan Semenanjung Malaysia. Jarak antara Pulau Berhala dengan Dermaga Desa Bagan Kuala (biasa disebut Dermaga TPI) adalah ± 22 Km sedangkan jarak antara Pulau Berhala dengan Pelabuhan Belawan ± 65 Km. Pulau Berhala diapit oleh 2 pulau kecil, yakni Pulau Sokong Nenek (pulau yang menyatu dengan pulau induk pada saat air surut dan memisah pada saat air pasang) yang terletak disebelah timur Pulau Berhala dan Pulau Sokong Siembang (Pulau yang berjarak ± 800 m sebelah barat Pulau Berhala). Di Pulau Berhala tidak terdapat penduduk (warga) yang menetap, yang ada hanya petugas KAMLA (Keamanan Laut) dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan. Setelah diadakan pengukuran dengan metode Tracking dengan alat GPS Luas Pulau Berhala (pulau induk) adalah ± 44,57 Ha, luas Pulau Sokong Nenek ± 0,5 Ha dan luas Pulau Sokong Siembang ± 1,5 Ha. Mengenai bentuk Pulau Berhala, ada beberapa intrepretasi dan asumsi mengenai bentuknya, tergantung dengan metode apa digunakan untuk melihat bentuk  Pulau berhala tersebut. Berikut ini menggambarkan asumsi bentuk Pulau berhala dengan menggunakan metode hasil analisis Citra dan dengan metode Tracking dengan menggunakan alat GPS langsung di lapangan.

Gambar Peta Pulau Berhala (Hasil Analisis Citra)

 Gambar Peta Pulau Berhala (Hasil Tracking dengan alat GPS)

Pulau Berhala dihiasi oleh berbagai macam tumbuhan dan didiami berbagai macam satwa yang dilindungi antara lain Biawak, Penyu, Ular, Napu (sejenis Kancil) dan lain-lain. Pada awal dan akhir tahun pantai Pulau Berhala menjadi tempat persinggahan Penyu untuk bertelur. Pada saat-saat tertentu pula pulau ini menjadi tempat persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi. Panjang garis pantai Pulau Berhala ± 700 m dengan sebagian besar pantainya merupakan gugusan batu-batuan besar. Pantai pasir antara Pulau Berhala dan Pulau Sokong Nenek merupakan tempat bertelurnya Penyu. Terumbu Karang yang ada di sekitar Pulau Berhala umumnya merupakan Terumbu Karang muda yang harus dilindungi. Di pulau ini cocok dilakukan kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam). Dengan keindahan dan keragaman biota bawah lautnya dan kejernihan airnya, banyak penyelam mengklaim bahwa lokasi ini dapat disetarakan dengan lokasi-lokasi Snorkling Diving di Long Island Malidives (Maladewa), Nusa Penida (Bali), Perairan Maluku, Pulau Rubiah (Sabang, Aceh).

Di Pulau Sokong Siembang terdapat gua alami yang menembus bukit di pulau tersebut. Sebagian lubang dari gua tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarangnya Burung Walet. Pulau Berhala dapat juga digunakan sebagai lokasi memancing. Ikan-ikan dengan ukuran besar banyak terdapat di perairan sekitar Pulau Berhala. Taman-taman bawah air Pulau Berhala juga banyak menyimpan biota-biota langka dan unik seperti Ketam Kelapa (Bigus Latro), Kima Raksasa Tridacna Gigas) dan Ikan Bulu Ayam (Lion Fish). Di Pulau Berhala terdapat Hutan Primer yang pohon-pohonnya sudah berumur sangat tua. Hutan tersebut merupakan penyangga ketersediaan air tawar di daerah ini. Mata air yang memancar dari akar-akar pohon dan bebatuan sangat bersih dan jernih dengan kualitas yang sangat baik. Banyak Nelayan yang berlayar di sekitar Selat Malaka yang selalu singgah di Pulau ini untuk mengambil persediaan air tawar. Akan tetapi status Hutan yang ada di Pulau Berhala ini belum jelas apakah dikategorikan sebagai Hutan Lindung atau tidak. Namun di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan (Ecomarine Tourism), yang berarti merupakan bagian dari Kawasan Budidaya.

SECARA GEOGRAFIS


  • Luas  Pulau Induk : + 44,75 Ha
  • Luas Pulau Sokong Nenek: + 0,5 Ha
  • Luas Pulau Sokong Siembang: + 1,5 Ha  
  • Terletak Diposisi : 030 46’ 38” Lintang Utara dan 990 30’ 03” Bujur Timur
  • Panjang Garis Pantai: + 700 m
  • Pulau ini berbatasan dengan daratan Sumatera Utara di sebelah Barat dan Semenanjung Malaysia di sebelah Timur                          

POTENSI

Memiliki macam satwa yang dilindungi antara lain Biawak, Penyu, Ular, Napu (sejenis Kancil) dan lain-lain serta merupakan tempat persinggahan Penyu untuk bertelur pada akhir tahun dan menjadi tempat persinggahan burung-burung yang melakukan migrasi pada saat-saat tertentu
Pantai pasir antara Pulau Berhala dan Pulau Sokong Nenek merupakan tempat bertelurnya Penyu
Memiliki Terumbu Karang yang umumnya merupakan Terumbu Karang muda
Terdapatnya gua alami yang menembus bukit di Di Pulau Sokong Siembang yang sebagian lubangnya tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarangnya Burung Walet.
Memilik taman bawah air yang banyak menyimpan biota-biota langka dan unik seperti Ketam Kelapa (Bigus Latro), Kima Raksasa Tridacna Gigas) dan Ikan Bulu Ayam (Lion Fish).

PROGRAM DAN KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN PADA TAHUN 2006 DAN 2007

Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2006 adalah berupa pembangunan 1 (satu) unit Pos Jaga untuk Petugas Keamanan Laut (KAMLA) yang sumber dananya adalah APBD Kabupaten Serdang Bedagai TA 2006. Sedangkan pada tahun 2007 mendapat alokasi dana sebesar Rp. 1.912.250.000,- yang bersumber dari dana APBN melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang Program dan kegiatannya adalah sebagai berikut :


  • Program Penyediaan Air Minum
  • Pembangunan Reservoar (Bak penampung air) 1 paket
  • Penyediaan air bersih melalui penyediaan Jaringan perpipaan 1 paket
  • Pengadaan Mesin Pembangkit Listrik menggunakan Tenaga Matahari (Solar Shell) 1 paket
  • Program Pengembangan Permukiman
  • Penyusunan RDTRK Pulau Berhala 1 paket
  • Pembangunan Strager 1 unit
  • Pembangunan jalan lingkungan 1 paket
  • Pembuatan Hand Rail tangga 1 paket
  • Renovasi Lantai Anak Tangga 1 paket

RENCANA PENGEMBANGAN PULAU BERHALA

Sesuai Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan) dan arahan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006-2016 yang baru saja disahkan menjadi Perda disebutkan bahwa kawasan Pulau Berhala adalah Kawasan Pariwisata Bahari yang Berwawasan Lingkungan (Eco Marine Tourism), maka sudah jelas bahwa Pulau Berhala sebagai salah satu pulau terluar Negara Republik Indonesia perlu perhatian khusus, selain untuk penegasan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga dapat dikembangkan untuk daerah kunjungan wisata Eco Marine Tourism yaitu konservasi Penyu dan Taman bawah laut. Pemanfaatan Pulau Berhala diarahkan kepada beberapa aspek :

Aspek Perikanan dan Kelautan

Dimana Pulau Berhala dimanfaatkan oleh nelayan sebagai tempat berlindung dari ombak dan sebagai tempat memancing atau lokasi mencari ikan.

Aspek Pariwisata

Di pulau ini cocok dilakukan kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam). Dengan keindahan dan keragaman biota bawah lautnya dan kejernihan airnya, banyak penyelam mengklaim bahwa lokasi ini dapat disetarakan dengan lokasi-lokasi Snorkling Diving di Long Island Malidives (Maladewa), Nusa Penida (Bali), Perairan Maluku, Pulau Rubiah (Sabang, Aceh).

Aspek Konservasi

Kawasan Pulau Berhala sangat berpotensi sebagai tempat penangkaran Penyu Hijau yang bertelur di Pantai Pasir sekitar Pulau Sokong Nenek.
PEMANFAATAN PULAU BERHALA

Aspek Perikanan dan Kelautan

Sebagai tempat  berlindung dari ombak dan tempat memancing atau lokasi mencari ikan bagi nelayan.

Aspek Pariwisata

Sebagai tempat kegiatan Snorkling Diving (olah raga menyelam)

Aspek Konservasi

Sebagai tempat penangkaran Penyu Hijau yang bertelur di Pantai Pasir sekitar Pulau Sokong Nenek
PERMASALAHAN

Aksesibilitas menuju Pulau Berhala adalah dengan menggunakan transportasi laut, yakni dengan menggunakan Kapal Motor yang bergerak mulai dari Dermaga TPI Bagan Kuala, Tanjung Beringin yang lamanya perjalanan ± 3 jam sedangkan jika perjalanan dimulai dari Pelabuhan Belawan lama perjalanan ± 4 jam. Namun transportasi laut yang menuju pulau berhala tidak mempunyai frekuensi yang tetap dan harus melalui prosedur penyewaan yang tentunya membutuhkan biaya yang relatif mahal. Disamping itu juga disebabkan oleh pendangkalan di sekitar muara di Bagan Kuala maka kapal-kapal yang menuju ke perairan Selat Malaka yang melalui Muara Bagan Kuala sering mengalami hambatan, yakni terpacaknya perahu di sekitar muara.

Pada waktu-waktu tertentu gelombang laut di sekitar Selat Malaka yang menuju Pulau Berhala sangat tinggi, sehingga jika ingin pergi ke Pulau Berhala harus memperhitungkan musim angin di kawasan perairan tersebut.
Penduduk yang mendiami pulau tersebut tidak bersifat menetap, yakni petugas KAMLA (Keamanan Laut) dari TNI-AL dan petugas Navigasi dari Departemen Perhubungan yang sifatnya bergilir sesuai tugas masing-masing, sehingga kebutuhan hidup sehari-hari sifatnya sementara saja.

Regulasi yang mengatur mengenai keberadaan Pulau ini adalah Perpres No. 78 Tahun 2005 dan Perda Kabupaten Serdang Bedagai No. 12 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan), namun dalam pelaksanaannya belum dinyatakan secara spesifik bagaimana bentuk pengelolaan pulau ini agar menjadi berkembang sebagaimana yang diharapkan.

REKOMENDASI
Nama Pulau Berhala tidak hanya terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai, Pulau Berhala juga terdapat di Propinsi Jambi bahkan ada juga di Negara Malaysia. Oleh karena itu perlu direkomendasikan bahwa Pulau Berhala yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai diberi nama Pulau Berhala Serdang Bedagai.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Perda No. 12 tahun 2006 tentang Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai Kawasan Eco Marine Tourism (Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan) maka dibutuhkan konsep pengelolaan Pulau Berhala yang ideal, yakni :


  • Konservasi Penyu Hijau dengan cara tidak mengganggu Habitat bertelurnya di sekitar Pulau Sokong Nenek.
  • Penangkaran Penyu dan Transplantasi karang
  • Pemasangan pelampung tanda batas kapal berlabuh sehingga tidak merusak terumbu karang
  • Pengembangan konsep wisata laut yang ramah lingkungan yang melibatkan stakeholders terkait
  • Pengaturan Tata guna air dan lahan
  • Daya dukung pulau
  • Dengan Rekomendasi ini diharapkan kondisi Pulau Berhala sebagai Kawasan Wisata Bahari yang berwawasan lingkungan tetap lestari.
More aboutDESKRIPSI SINGKAT PULAU BERHALA

Mangrove Sei Nagalawan (Mangrove Kampoeng Nipah) Serdang Bedagai Sumatera Utara

Posted by Unknown on Thursday 30 July 2015

Mangrove Sei Nagalawan Serdang Bedagai, dikenal dengan Mangrove Kampung Nipah terletak di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai, Provinsi Sumatera Utara.

Sahabat GPS Wisata Indonesia, merangkum berbagai sumber, kisah Kartini dari Sumatera Utara, bernama Jumiati, 33 tahun, memperjuangkan dari belenggu kemiskinan di Desa terpencil Sei Nagalawan, sebagian penduduknya sebagai nelayan, sering terkendala cuaca buruk, ombak laut yang
ganas.

Jumiati pun menilai hutan mangrove yang gundul harus segera dibangkitkan. Dia memelopori gerakan tanam mangrove lewat kelompok perempuan Muara Tanjung.

Awalnya banyak yang mencibir. Tapi, dia tetap lanjut terus. Bahkan, sebelumnya masyarakat menganggap kami gila dan kurang kerjaan.


Berkat kegigihan Jumiati, delapan tahun kemudian, Jumiati dan ibu-ibu kelompok nelayan mampu menumbuhkan 12 hektare mangrove di pesisir pantai desa tersebut. Mangrove-mangrove itu pun menjelma menjadi hutan yang menumbuhkan kehidupan yang dulu hilang. Dan hasil kegigihannya berinovasi, Jumiati, menjadi seorang di antara tujuh perempuan peraih penghargaan dari organisasi nirlaba Inggris, Oxfam, sebagai pahlawan pangan perempuan (Female Food Heroes) Indonesia 2013.

Kelompok Perempuan Muara Tanjung

Kelompok Perempuan Muara Tanjung yang dipimpin oleh Jumiati berniat untuk melakukan penyelamatan hutan pesisir dan meningkatkan pendapatan ibu-ibu nelayan. Mereka memulai kegiatan simpan pinjam, penanaman dan pelestarian mangrove, dan bercita-cita mewujudkan kemandirian bagi perempuan pesisir dalam bidang ekonomi dan sosial budaya. Kelompok ini dibentuk pada 1 Oktober 2005 di Sei Nagalawan, Dusun III, Kecamatan Perbaungan.

Mereka memulai pelatihan dengan memanfaatkan mangrove sebagai bahan makanan yang didukung oleh Jaringan Advokasi Nelayan  Sumut (JALA). Pengurus kelompok yang terdiri dari istri nelayan membagi peran kepada setiap anggota kelompok untuk bertanggungjawab di bidang-bidang pekerjaan masing-masing seperti simpan pinjam, rehabilitasi hutan mangrove dan pengolahan makanan dan minuman berbasis mangrove. Semua pekerjaan dilakukan dengan secara gotong royong

Pada 2010, Jumiati dan kelompok nelayannya mengembangkan mangrove api-api menjadi dodol. Bahkan, tepung mangrove api-api bisa digunakan untuk campuran bahan baku kue-kue kering.

Dengan mengolah ujung daun mangrove dengan adonan tepung yang telah dibumbui, mangrove jeruju (Acantus ilicifolius) bisa dijadikan kerupuk. Sebelum menjadi kerupuk yang renyah, duri-duri daun jeruju harus dihilangkan. Lalu, dicuci bersih dan digiling halus bersama campuran bawang. Kendati tanpa bahan pengawet, kerupuk mangrove jeruju bisa bertahan hingga sebulan.

Untuk membuat dodol, 70 persen bahan bakunya adalah tepung mangrove api-api. Tepungnya ini bisa juga untuk campuran bahan baku kue-kue kering. Rasa dodol untuk saat ini masih rasa mangrove asli, belum berani inovasi menggunakan rasa lain karena takut akan menghilangkan ciri khas. Dodol ini dapat bertahan sampai sepuluh hari karena kita tidak pakai bahan pengawet.

Kemudian sirup dari buah pedada atau mangrove jenis Perepat (Sonneratia alba). Setelah diolah, sirup dengan warna kekuning-kuningan dan rasa asem manis segar dihargai Rp 10.000 per botolnya. Sirup ini juga terkendalla bahan baku yang tak semua daerah memiliki jenis mangrove ini.

Produk yang dihasilkan sangat ramah lingkungan sebab berasal dari tumbuhan hutan pesisir yang diambil dengan tidak merusak fungsi ekologisnya bahkan kelompok merawat dan menjaga berbagai tanaman tersebut. Konsumen yang membeli produk yang dihasilkan juga turut mendukung pelestarian mangrove yang dilakukan oleh kelompok perempuan Muara Tanjung.

Selain melestarikan lingkungan, para perempuan yang tergabung dalam Kelompok Perempuan Muara Tanjung berharap mampu meningkatkan taraf ekonomi keluarga anggota dan produk yang dihasilkan dapat berkembang dengan pesat.

Potensi Fauna dan Flora

Mangrove pada umumnya mempunyai keragaman jenis yang tinggi, memiliki 89 jenis tumbuhan yang terdiri dari 35 jenis pohon, 5 jenis terna, 9 jenis perdu, 29 jenis efipit, dan 2 jenis parasit. Jumlah satwanya juga luar biasa, Di hutan mangrove Sumatera Utara dijumpai 44 jenis burung, dimana 13 jenis diantaranya termasuk burung migran. Berdasarkan habitatnya, fauna laut di mangrove terdiri atas dua tipe yaitu : infauna yang hidup di kolom air, terutama berbagai jenis ikan dan udang, dan epifauna yang menempati substrat baik yang keras (akar dan batang pohon mangrove) maupun yang lunak (lumpur).

Paket Wisata

1. Paket Wisata Liburan Keluarga
2. Paket Wisata Mancing
3. Paket Wisata Diklat
4. Paket Wisata Camping Ground

Penginapan (Homestay)

Tersedia penginapan di rumah penduduk Nelayan di Kampung Nipah.

Informasi lebih lanjut hubungi
Mangrove Sei Nagalawan (Mangrove Kampoeng Nipah)
Desa sei Nagalawan Dusun III Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Propinsi
Sumatera Utara 20985. Email : mangrove.kampoengnipah@gmail.com.
More aboutMangrove Sei Nagalawan (Mangrove Kampoeng Nipah) Serdang Bedagai Sumatera Utara

BEBEK

Posted by Unknown on Wednesday 29 July 2015

Bebek adalah nama umum untuk beberapa spesies burung dalam famili Anatidae. Bebek umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar berukuran lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan angsa berleher pendek, dan dapat ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut.
Bebek terkadang disamakan dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh namun mirip dalam penampilan, misalnya loon, grebe, gallinule, dan coot.


Pernapasan
Alat pernapasan pada itik terdiri dari alat pernapasan bagian atas (Larynx) yang berupa lubang hidung, saluran pernapasan, dan alat pernapasan bagian dalam (paru). Alat pernapasan ini berfungsi sebagai tempat pertukaran udara, mengeluarkan kabondioksida dan memasukkan oksigen ke dalam tubuh yang dibutuhkan oleh berbagai jaringan tubuh itik.

Pencernaan
Pencernaan pada bebek terdiri dari mulut, tembolok, ampela, usus kecil, usus buntu, usus besar, kloaka dan anus. Setiap bagian alat pencernaan itu memiliki fungsi yang berbeda sebagai berikut :

1. Mulut untuk memasukkan makanan dan minuman ke dalam system pencernaan. Di dalam mulut dihasilkan enzim pencernaan yang membantu mempermudah makanan masuk ke system pencernaan bagian dalam.
2. Kerongkongan untuk menyalurkan makanan dan pencernaan.
3. Tembolok untuk menampung makanan yang akan diproses pada tingkat selanjutnya.
4. Ampela berfungsi sebagai pengurai makanan. Di dalam ampela terdapat asam lambung (hydrochloric acid). Ampela memiliki otot yang kuat serta permukaan yang tebal sehingga mampu memcah makanan menjadi bagian yang lebih keci.
5. Di dalam usus kecil terdapat pancreas yang menghasilkan berbagai enzim yang berguna untuk mengurai protein dan gula. Hasilnya akan diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh bebek.
6. Usus besar berukuran panjang sekitar 10 cm, berguna sebagai penambah kandungan air di dalam sel tubuh dan memberi keseimbangan air di dalam tubuh bebek.
7. Anus berfungsi sebagai lubang pembuangan tinja bebek.

 Eksresi
Bebek mempunyai dua ginjal yang letaknya dekat paru dengan saluran tunggal yang menghubungkan ginjal dengan kloaka. Air kemih bebek berupa asam urat dan ammonia yang merupakan hasil akhir produksi metabolisme bebek.

Peredaran darah
Fungsi utama sistem peredaran darah ialah mengalirkan atau mendistribusikan darah dari jantung ke sel tubuh dan kembali lagi ke jantung. Jantung itik terdiri dari empat bilik seperti hewan mamalia. Jantung itik berdetak sebanyak 300 denyut per menit.

Reproduksi

Sistem Genitalia Jantan

a. Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.

b. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimisyang kecil kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.

 Sistem Genitalia Betina

a. Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.

b. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur. (Buku SH II, diktat Asistensi Anatomi Hewan, Zoologi).

 Saraf
Saraf berfungsi mengatur semua organ tubuh mulai dari otak, organ penglihatan, organ pendengaran, organ penciuman, dan berbagai indra perasa.

More aboutBEBEK

Kepiting Cak Gundul

Posted by Unknown on Tuesday 28 July 2015

Bahan :

  • 6 ekor Kepiting, bersihkan kemudian direbus
  • 2 ruas jari Jahe, iris tipis
  • 3 bh Cabe Hijau, iris tipis
  • 3 bh Bawang merah, iris tipis
  • 3 bh Bawang putih, cincang halus
  • 5 sdm Saos tomat
  • 2 sdm Oyster Sauce
  • 2 sdm Air
  • Garam secukupnya
  • Daun bawang, iris tipis (optional) 



Cara Membuat:

  • Tumis Bawang merah sampai harus kemudian masukkan Cahe hijau, aduk-aduk sebentar, masukkan bawang putih dan jahe, tumis sampai wangi.
  • Masukkan Saos tomat, Oyster Sauce, air dan garam.
  • Aduk sampai sauce mendidih kemudian masukkan kepiting rebusnya.
  • Taburi dengan Daun bawang.
  • Sajikan dengan nasi yang masih panas.


More aboutKepiting Cak Gundul

Kepiting Asam Manis

Posted by Unknown on Monday 27 July 2015

Rekomendasi :
Kepiting merupakan salah satu favorit kedua seafood setelah udang. Ada juga yang rela tidak jadi makan kepiting hanya karena malas membuka-buka kulitnya. Ini pertama kalinya Dapur Cantik menyajikan masakan berbahan dasar kepiting. Dimasak dengan saus asam manis menjadikan daging kepiting semakin gurih rasanya. Dicobain az yukz!


Bahan:
2 ekor kepiting
10 sendok makan saus asam manis
1 siung bawang bombay yang kecil, diiris tipis
250 mL air
bumbu penyedap secukupnya
minyak goreng secukupnya

Bumbu halus :
4 siung bawang putih, dipotong kasar
3 siung bawang merah, dipotong kasar
1 sendok teh merica bulat

Cara membuat :

1. Kepiting dicuci bersih lalu masing- masing dibelah dua hingga menjadi empat buah. Sisihkan.
2. Semua bahan bumbu yang akan dihaluskan dicuci bersih lalu digiling menggunakan chopper hingga halus. Sisihkan.
3. Siapkan panci agak besar, tumis bawang bombay hingga harum.
4. Baru masukkan bumbu yang sudah dihaluskan tadi.
5. Tambahkan saus asam manis dan bumbu penyedap.
6. Beri air, jika dirasa kurang tambahkan.
7. Setelah itu baru masukkan kepitingnya.
8. Masak hingga kuah mengental.

Tips :
- Jika ingin merasakan nikmatnya menyantap kepiting, kupas hingga semua daging terkumpul. Baru-lah setelah itu dengan santai menyantapnya dengan lahap :D.
- Cara membuka kulit kepiting : buka dahulu bagian cangkangnya, setelah itu baru patahkan capit terbesarnya hingga pangkalnya sampai bolong. Setelah itu kaki-kaki kecilnya. Nah, sekarang saatnya mengumpulkan daging kepitingnya sampai ludes he he.

More aboutKepiting Asam Manis

Kare Kepiting

Posted by Unknown on Sunday 26 July 2015

Bahan:

  • 2 buah kepiting ukuran sedang, cuci bersih
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 batang serai, memarkan
  • 1 lembar daun salam
  • 750 ml santan
  • 2 sdm minyak sayur


Haluskan:

  • 4 buah cabai merah
  • 2 butir kemiri
  • 3 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 2 butir kemiri
  • ½ sdt ketumbar
  • ½ sdt merica butiran
  • ¼ sdt jintan
  • ½ cm lengkuas
  • 1 cm kunyit
  • ½ cm jahe
  • 1 sdt terasi
  • 1 sdt asam Jawa
  • 2 sdt garam

Cara membuat:
Bersihkan kepiting, potong 2 bagian. Buang ujung-ujung kaki yang runcing.
Tumis bumbu halus hingga wangi bersama daun jeruk, salam dan serai.
Tuangi santan, didihkan.
Masukkan kepiting. Rebus hingga matang.
Angkat, sajikan hangat.
More aboutKare Kepiting

Bebek Goreng Madura

Posted by Unknown

Bahan:

  • 1 ekor (900 g) bebek, potong-potong
  • 2 sdm cuka/air jeruk nipis
  • 500 ml air
  • 4 lembar daun jeruk purut
  • 2 batangs erai, potong 4 cm dari pangkal akar, memarkan.
  • Bumbu,haluskan:
  • 8 butir bawang merah
  • 8 butir kemiri
  • 5 siung bawang putih
  • 2 sdt ketumbar sangrai
  • 1/2 sdt merica butiran sangrai
  • 2 cm jahe
  • 3 cm kunyit
  • 3 lembar daun jeruk purut
  • 3 cm lengkuas muda
  • 1 batang serai, ambil bagian yang putih, iris halus
  • 2 sdt garam

Cara Membuat bebek goreng madura

# Bersihkan bebek, potong-potong menjadi 8 atau 10 bagian. Lumuri dengan cuka/air jeruk nipis sambil remas-remas hingga rata.
# Taruh dalam wadah bertutup, taruh dalam lemari es selama 30 menit. Bilas air hingga bersih, tiriskan.
# Aduk bebek dengan Bumbu yang dihaluskan hingga rata. Diamkan selama minimal 1 jam.
# Taruh bebek berbumbu dalam panci, tuangi air, masak dengan api sedang hingga mendidih. Kecilkan api, masak hingga daging bebek empuk. Kalau perlu tambahkan air panas.
# Jika memakai panci presto, masak bebek selama 30 menit (dihitung sejak panci berdesis)
# Angkat bebek, dinginkan. Sisihkan bumbunya.
# Goreng bebek dalam minyak banyak dan panas hingga kering.
# Angkat, tiriskan.
# Sajikan dengan Sausnya dan Sambal.
# Saus: masak sisa saus dengan 2 sdm minyak sayur hingga mendidih dan kental. Angkat.

More aboutBebek Goreng Madura

Monumen Jenderal Sudirman

Posted by Unknown

Dikatakan, Jenderal Soedirman sampai di Pakis Baru, Nawangan, Kabupaten Pacitan, setelah hampir 7 bulan bergerilya keluar masuk hutan, naik turun gunung, dan menjelajah kampung. Kalau Anda berkunjung ke rumah bersejarah ini, Anda dapat menyaksikan dan merasakan betapa dahsyatnya perjuangan Jenderal Soedirman. Medan jalan yang berkelok-kelok, naik-turun pebukitan dengan jurang yang dalam di salah satu sisi jalan
Tentu saja alam sekitar yang indah dan berudara sejuk, bahkan mungkin dirasakan sebagian orang sebagai sangat dingin. "Dari arah mana pun perjalanan menuju Pakis Baru, yang dirasakan adalah jalan yang penuh tantangan. Kita bisa merasakan betapa gigihnya perjuangan Jenderal Besar Soedirman, walau dalam kondisi sakit-sakitan.

Markas Gerilya Jenderal Soedirman ini terletak 32 km arah timur dari pusat pemerintahan di Kabupaten Pacitan. Dapat ditempuh dengan kendaraan mobil selama satu jam perjalanan. Rumah ini juga dapat ditempuh dari Kota Solo, Jawa Tengah, dengan perjalanan darat selama kurang lebih 3 jam. Atau melalui Yogyakarta selama 4 jam perjalanan. Tidak jauh dari Markas Gerilya ini, sekitar 2 km, terdapat kompleks Monumen Patung Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman yang sangat megah.

Pada tahun 2008 telah dilakukan konservasi dan penyempurnaan terhadap patung Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman dan rumah bersejarah Markas Perang Gerilya ini.

Tentang Markas Gerilya ini, Jenderal Soedirman menjadikannya sebagai tempat bersosialisasi dan bergabung dengan masyarakat setempat. Selain itu, beliau melakukan aktivitas secara teratur, serta dapat mengadakan hubungan dengan pejabat pemerintah di Yogyakarta.

Kegiatan Beliau di rumah ini antara lain menyusun perintah-perintah harian serta petunjuk dan amanat, baik untuk tentara maupun masyarakat.

Dari rumah yang dijadikan Markas Gerilya ini, Jenderal Soedirman selalu berkomunikasi dengan para panglima dan komandan di berbagai daerah yang dilakukan melalui caraka (kurir). Menurut seorang saksi mata, Padi (66), anak dari Karsosoemito, pemilik rumah, yang ketika itu berusia 7 tahun, banyak komandan pasukan maupun pejabat pemerintahan yang datang ke Sobo untuk minta petunjuk.

Masyarakat menyebutnya sesepuh atau orang sakti. Saya tidak tahu kalau yang tinggal di rumah itu Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Hampir setiap pagi, saya dipanggil 'sesepuh' untuk sarapan bubur. Karena dalam kondisi sakit, 'sesepuh' di luar kesibukannya mengatur strategi perang, dan memberi amanat, beliau setiap pagi berjemur sinar matahari. Ajudan beliau ketika itu Soepardjo Rustam dan Tjokro Pranolo atau waktu itu dipanggil Pak Noli. Ia sekarang jadi penjaga Markas Gerilya ini.

Markas Gerilya ini Jenderal Besar Soedirman sibuk mengatur komunikasi dengan para petinggi militer. Melalui Letkol Soeharto, Jenderal Soedirman juga berkomunikasi intensif dengan Sri Sultan HB IX di Yogyakarta. "Setelah Perjanjian Roem-Royen disahkan pada tanggal 7 Mei 1949 dan Pemerintah Indonesia-Belanda sepakat untuk mengakhiri permusuhan, maka Panglima Besar Jenderal Soedirman merencanakan untuk kembali ke Yogyakarta. Akhirnya 7 Juli 1949, setelah dibujuk oleh berbagai pihak, Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman meninggalkan rumah ini, kembali menuju Yogyakarta.
Sebagai rumah bersejarah, wisatawan bisa melihat situasi dan kondisi rumah yang dijadikan Markas Perang Gerilya ini. Rumah yang menghadap ke arah utara ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan yang disambungkan dengan bagian belakang. Rumah bagian depan berbentuk empat persegi panjang, berukuran 11,5 x 7,25 meter persegi, sedangkan rumah bagian belakang berukuran 10,2 x 7,3 meter persegi.

Rumah ini berlantaikan tanah liat. Rumah bagian depan dindingnya terbuat dari papan kayu (gebyok). Sementara rumah bagian belakang dindingnya terbuat dari anyaman bambu (gedhek). Pada ruangan depan terdapat 2 buah pintu, dan terdapat tiang-tiang kayu yang menyangga konstruksi atap. Di ruangan ini juga terdapat 4 buah kamar tidur, yang salah satunya merupakan kamar tidur Panglima Besar Soedirman. Kamar tidur lainnya pernah ditempati ajudan Beliau, yaitu Soepardjo Rustam dan Tjokro Pranolo.

Di masa gerilya di ruangan rumah terdapat satu set meja dan kursi tamu yang terbuat dari kayu serta balai-balai dari bambu. Ruang bagian belakang, yang diduga dimanfaatkan sebagai dapur dan tempat penyimpanan berbagai peralatan, tidak terdapat kamar. Pada rumah bagian belakang ini juga terdapat tiang-tiang serta terdapat sebuah pintu. Atap rumah berbentuk dua buah limasan yang disambungkan dengan talang di tengahnya. Genting penutup atap rumah terbuat dari tanah liat.

Untuk lebih memberikan informasi tentang arti penting rumah bersejarah Markas Gerilya ini, di dalam rumah kini dilakukan penataan berupa pemasangan papan informasi, foto koleksi, dan perabotan. Di depan rumah disajikan sekilas tentang sejarah dan rute Perang Gerilya, sejak berangkat hingga kembali ke Yogyakarta.

More aboutMonumen Jenderal Sudirman

Pantai Klayar

Posted by Unknown

Perjalanan ke pantai ini ternyata lebih berat dari dua pantai sebelumnya karena kami mencoba jalur baru yaitu terus mengikuti jalan dari pantai watu karung karena kalau berbalik arah lagi dan melewati jalan utama memakan waktu yang lebih lama jadi kami mengikuti jalur yang sudah ada yang sangat hancur tapi menyenangkan.

Jalur ini adalah jalur yang dipakai oleh para pembalak kayu jati dengan truk-truk pengangkut kayu dan kalau berpapasan sangat merepotkan. Beberapa kali kami bertanya kepada para penduduk dimanakah letak pantai klayar ini dan setelah hampir satu jam menempuh perjalanan yang sangat berat akhirnya kami sampai jumpa di pantai yang indah.

Pantainya beda sekali dengan dua pantai yang kami temukan. Hamparan pasir putih yang luas membentang, lembut sekali pasirnya. Kami pun langsung berlari ke arah timur dimana terdapat tebing-tebing kapur yang sangat cantik nan gagah seolah bukan berada di Indonesia. Hempasan ombak pantai selatan menghempas karang yang ada di tengah pantai. Puas dari tebing kapur ini kami menuju ke barat menaiki tebing nan hijau.

Dari tebing sebelah barat ini kita bisa melihat pemandangn pantai selatan yang indah sekali dan diujung barat ada sebuah karang yang mirip uluwatu di Bali dengan tebing memanjang menuju laut dan memiliki karang bolong.
Dari tebing sebelah barat ini kita bisa melihat pemandangn pantai selatan yang indah sekali dan diujung barat ada sebuah karang yang mirip uluwatu di Bali dengan tebing memanjang menuju laut dan memiliki karang bolong.

Pantai klayar ini memang sangat indah dan benar-benar ratunya pantai selatan Pacitan.
Menuju pacitan bisa melalui Jogja ataupun Solo tapi kami merekomendasikan ke Jogja karena jarak tempuh yang lebih cepat. Anda bisa naik Travel dari Jogja dengan harga Rp. 60.000/org dan satu hal lagi di Pacitan tidak ada transportasi yang memadai sebaiknya anda sewa mobil saja untuk berkeliling dikota ini.

More aboutPantai Klayar

Pantai Watu Karung

Posted by Unknown

Setelah dari Pantai Srau perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Watu Karung dan untuk menuju pantai ini kita harus berbalik arah. Perjalanan juga hampir sama dengan perjalanan menuju Pantai Srau berlika liku dengan jalan sempit namun lumayan mulus.

Awalnya kami tidak mengira kalau pantai ini ternyata pantai nelayan ketika sampai baru tahu kalau ini pantai nelayan dan ternyata pantai ini ada daerah rawan tsunawi dengan peringatan yang terpampang jelas dan adanya alat pendeteksi tsunami

Dipantai ini pasirnya berwarna kecokelat tapi bersih lebih bersih ketimbang pantai srau, setelah kami menaiki bukit karang dan menembus ladang-ladang kecil dan menemukan beberapa pantai disekitaran watu karung yang berbeda banget dengan pasir putih
Pantai di watukarung sangat cocok jika kita mau menyusuri pantai karena disetiap balik bukit karang ada pantai-pantai kecil yang indah sekali dengan pasir putihnya.
More aboutPantai Watu Karung

Pantai Srau

Posted by Unknown

Pantai Srau berada di Desa Srau Kec.Pringkuku Kab.Pacitan. Perjalanan ke pantai ini ditempuh sekitar satu jam melalui sebuah jalan yang berliku masuk ke hutan jati dan rumah pedesaan dimana air sangat berharga disini karena kami melihat banyak warga yang antri air.
Tidak ada sarana transportasi menuju tempat ini. Setelah hampir satu jam perjalanan akhirnya kami sampai juga ke sebuah pantai yang dikelilingi oleh bukit karang yang hijau dengan pasirnya yang putih sekali. Tapi sayangnya pantai ini seperti tempat pembuangan sampah soalnya banyak sekali sisa sampah yang terbawa arus laut berhenti dipantai ini. Sayang sekali pemerintah lokal kurang memperhatikan ini padahal masuk ke pantai ini dipungut retribusi sebesar Rp. 2000/org dan Rp.1000 untuk kendaraan beroda dua.
Kami tidak terlalu lama dipantai ini puas mengambil gambar dari atas bukit lalu kami melanjutkan perjalanan ke pantai berikutnya
More aboutPantai Srau

Goa Gong

Posted by Unknown

''Kabupaten Seribu Goa',' memiliki banyak goa di antara gugusan pegunungan kapur. Padang gersang yang ternyata menyimpan panorama bawah tanah yang menakjubkan.

Pegunungan di Pacitan adalah rangkaian pegunungan tandus di mulai dari Kebumen Jateng (Pegunungan Sewu), terputus di Wates Jogjakarta, dilanjutkan di Gunung Kidul (Yogyakarta) hingga Pacitan, Ponorogo, Trenggalek dan terus ke Malang dan Jember. Bukit2 diwilayah ini ujungnya berbentuk kerucut, berlipat2, ada pula yg spt tempurung kelapa. Di permukaannya terhampar tanah yang kering tandus yg ditanami sinkong, ubi kayu dan pohon jati.

Gua di Pacitan lorongnya panjang, stalak tit dan mit nya begitu tipis, tembus pandang sinar lampu dan selalu meneteskan air. Kain gordennya (shawl drappery) tinggi membentang, menuntun Anda untuk mengagumi ciptaan yang Maha Sempurna. Ketika anda turun kedalam perut bumi, anda akan ternganga, karena di depan mata terhampar ruang amat luas, kolom2nya tinggi seperti istana Romawi. Jika lampu dipadamkan, anda terdiam, suara titik air nya terkesan begitu teratur dan ritmis, seolah dentingan suaranya yang memancarkan energi magis yang memancar dari kegelapan.


Goa gong terdapat di desa Punung, Donorejo, Pacitan, 140 km selatan kota Solo. Melalui jalan pegunungan yg sepi dan mulus, lokasi tsb. dapat dicapai kurang dari 3 jam dari Pusat Kota Solo. Anda tak akan menyesal dgn harga karcisnya yg 2,500 rupiah per orang. Khususnya utk sebuah kunjungan di perut bumi yg mengesankan. Dari kunjungan gua di berbagai tempat, gua Pacitan ini masih yg terbaik dan paling menarik utk dinikmati.
More aboutGoa Gong

[new] Wisata pantai cemara kembar

Posted by Unknown on Saturday 25 July 2015

Pantai dengan nuansa budaya Indonesia
Satu-satunya pantai dengan nuansa rumah adat, menggabungkan unsur budaya dengan keindahan pantai.


Fasilitas

1.Gratis Minuman+Snek
2.Parking Area
3.Gazebo/Tikar/Pondok
4.Mini Restaurant
5.Souvenir Room
6.Toilet
7.Mushola

8.Charging Area


Menu Lezat

Anda tidak perlu repot membawa makanan dari rumah, beli makan di mini restaurant cemara kembar harganya sangat bersahabat. Nikmati kelezatan olahan masakan laut seperti ikan bakar, kepiting, kerang, udang, dan lainnya.


Biaya Paket

Biaya masuk Cemara Kembar
Cemara kembar menerapkan beberapa biaya paket masuk pilihan. Adapun pilihan paket masuk tersebut adalah:

Paket Standar 40rb/orang

Free Minum + Snek
Free Fasilitas

Paket Makan Ber-2 230rb

Free Makan + Minum
Free Fasilitas
Menu : – 2 Nasi, – 1 Ikan Bakar, 2 Sambal, 2 Teh Manis Dingin

Paket Makan Ber-5 550rb

Free Makan + Minum
Free Fasilitas
Menu : – 5 Nasi, – 3 Ikan Bakar, 5 Sambal, 5 Teh Manis Dingin

Paket Makan Pilihan

Udang 75rb/porsi
Kerang 30rb/porsi
Kepiting 55rb/porsi

Paket Preweeding 150rb/orang

Free Makan + Minum
Free Fasilitas
Property
Souvenir
Menu : – Nasi, – Ikan Bakar, Sambal, Teh Manis Dingin

Paket Arisan 15 orang = 1,3juta

Free Makan + Minum
Free Fasilitas
Free Live music/ Keyboard
Souvenir
Menu : – Nasi, – Ikan Bakar, – Kepiting, – Kepah/ Kerang, – Tumisan,  – Sambal, – Teh Manis Dingin

Paket Arisan 20 orang = 1.5juta

Free Makan + Minum
Free Fasilitas
Free Live music/ Keyboard
Souvenir

Menu : – Nasi, – Ikan Bakar, – Kepiting, – Kepah/ Kerang, – Tumisan,  – Sambal, – Teh Manis Dingin

Fasilitas Cemara Kembar


  1. Parking Area
  2. Gazebo
  3.  Toilet
  4. TV 
  5. Charging Area 
  6. Restaurant 
  7. Tempat Sholat
  8. Internet


Peraturan Cemara Kembar


  • Dilarang membuang sampah sembarangan
  • Dilarang mandi-mandi diluar batas yang telah ditentukan
  • Dilarang membawa hewan peliharaan
  • Dilarang membawa narkoba dan sejenisnya
  • Dilarang berjualan
  • Dilarang parkir sembarangan



Lokasi Cemara Kembar

Jl. Pantai ATP No. 15, Desa Sei Nagalawan 
Perbaungan, Sergai
Website : cemarakembar.com
More about[new] Wisata pantai cemara kembar

snack khas Pasar bengkel perbaungan

Posted by Unknown on Friday 24 July 2015

Keripik Ubi/Singkong Rambat

Keripik ini sangat cocok untuk Oleh-oleh,

cemilan di rumah bersama keluarga.

Harga ekonomis Hanya 7000/bks

Opak Pedas Manis

Harga Ekonomis hanya 7000/bks



Cakar Ayam ini sangat renyah & gurih

cocok untuk oleh-oleh maupun makan bersama keluarga.

harganya juga ekonomis hanya 8000/bks .
More aboutsnack khas Pasar bengkel perbaungan

DODOL BENGKEL

Posted by Unknown

Sekitar tahun 1975-an, Buyung dan keluarga baru saja pindah ke Desa Pasar Bengkel, Perbaungan dari Kabupaten Langkat. Ketika itu Buyung tidak tau apa yang harus dikerjakannya untuk menghidup keluarganya. Ia tidak memiliki lahan untuk bertani atau kemampuan kerja kantoran. Ia pun memutar otak, sampai terfikir olehnya untuk berjaualan dodol. Bersama keluarganya, Buyung memulai usaha berjualan dodol. Kebetulan posisi Desa Pasar Bengkel berada di jalan lintas Sumatera yang selalu ramai. Ia memajang dodol-dodolnya di kedai sederhananya. Pelan-pelan ternyata usahanya ini meningkat. Ia pun merekrut warga sekitar untuk membuat dodol. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya ratusan usaha dodol di pasar Bengkel, Perbaungan. Saaat ini tercatat tidak kurang dari 150 IKM (Industri Kecil Menengah) dodol yang berada di Desa Pasar Bengkel. Kios-kios penjual dodol ini berjejer sepanjang 500-an meter disis jalan lintas Sumatera.



Dalam perkembangannya, produk dodol memiliki variasi rasa yang beragam seperti rasa vanili/biasa, rasa pandan, rasa nenas, rasa mangga, rasa durian, atau rasa kacang. Umumnya produk dodol ini dikemas dalam kemasan plastik biasa kemudian dikemas kembali dalam kemasan plastik yang lebih tebal dan diklem dengan hekter. Meski demikian, masih ada yang dikemas dengan menggunakan ”upe” (bagian permukaan dari kulit batang daun pinang yang agak tipis berwarna putih kekuningan), tetapi ada juga yang ditimbang sesuai keinginan pembeli dan dibungkus dengan plastik biasa. Biasanya produk dodol ini dapat bertahan selama 15 hari.

Bahan baku

Bahan baku pembuatan dodol antara lain, tepung pulut putih, santan kelapa, gula serta perasa alami. Pada umumnya tepung pulut yang digunakan merupakan campuran antara pulut siam dan pulut lokal dengan perbandingan 2:3. hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dodol yang tidak terlalu lengket dan tidak terlalu keras. Sedangkan gula yang digunakan adalah gula merah, kecuali dodol rasa pandan yang menggunakan gula pasir. Usaha dodol secara keseluruhan masih dikelola secara perorangan dan proses produksinya masih bersifat tradisional, mulai dari penyiapan bahan baku sampai pengemasan. Hal ini menyebabkan kapasitas produksinya rendah, ongkos produksi tinggi dan produksinya kurang higienis. Sedangkan untuk dapat menembus pasar ekspor dan bisa bersaing dengan produk jenis makanan ringan lainnya dibutuhkan kualitas produk yang terjamin, ongkos produksi lebih rendah dan ketahanan produk yang lebih lama.

Bagi sejumlah penumpang kendaraan pribadi ataupun bus umum yang melintas di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai tak lengkap rasanya, jika belum singgah membeli oleh-oleh untuk keluarga di rumah ataupun sekadar mencicipi makanan khas (kuliner) di Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Selain itu tak jarang juga pengendara sepeda motor yang menuju kota turis Parapat (Danau Toba) juga singgah di Pasar Bengkel ini.

Sejak puluhan tahun, Desa Bengkel yang lokasinya persis di jalan lintas Sumatera (jalinsum) memiliki ratusan kios yang menjual makanan khas (kuliner) dodol, keripik, opak yang berasal dari bahan  ketela.
Mengikuti selera pembeli, para pengusaha melakukan terobosan dalam hal pengolahan kuliner khususnya dodol.
“Jika dahulu kita hanya membuat dodol jenis yang biasa tanpa ada variasi rasa dan aroma, maka kini dodol telah memiliki aneka rasa. Itu tergantung bahan campurannya, ada dodol rasa durian, kacang, pandan dan vanili. Begitu juga dengan makanan yang berasal dari ketela, bentuk dan cara pembuatannya juga bertambah variasinya,” bilang Adi Santika pemilik Kios dodol Mentari kepada koran ini, beberapa waktu laku. Harga dodol relatif terjangkau, ada durian, pandan dan nenas. Rasanya cukup menggoda lidah karena bahan yang digunakan asli dan tanpa bahan pengawet.

Disebutkan  Adi lagi, sebenarnya sekarang yang dijual bukan hanya melulu dodol, tetapi termasuk semua jenis maakanan dan minuman ringan. ‘Icon’ Desai Bengkel sebagai tempatnya dodol sudah menjadi image masyarakat khususnya yang kerap melintasi wilayah Jalinsum, baik yang akan menuju ke arah Medan  maupun sebaliknya.

Sementara itu, sejumlah penumpang bus umum ataupun pribadi yang singgah di kios tempat khas kuliner di Sergai mengakui  variasi makanannya banyak dengan harga yang terjangkau, dalam arti tidak ‘mencekiki leher’ seperti di tempat atau lokasi khsusus yang ada di sejumlah daerah. “Harganya terjangkau, sedangkan fasilitas yang bagi pengendara juga disediakan pemilik kios makanan,” ujar Badrul Helmi warga Kota Tebing Tinggi mengaku singgah di Pasar Bengkel untuk membeli dodol rasa durian pesanan istrinya.
More aboutDODOL BENGKEL

PELETAKAN BATU PERTAMA IRIGASI

Posted by Unknown

Dalam rangka pengembangan jaringan irigasi yang dicanangkan oleh Kementrian Pertanian Republik Indonesia (kementan RI) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui Dinas Pertanian dan Peternakan melaksanakan peletakan batu pertama Pencanangan Gerakan Perbaikan Irigasi pada hari Khamis tanggal 29 Januari 2014 yang lalu di Dusun IV Desa Pematang Guntung Kecamatan Teluk Mengkudu


Gerakan perbaikan irigasi ini merupakan program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian dalam rangka swasembada padi, jagung, kedele dan serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia dan diharapkan program ini bisa memecahkan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat terutama akan kebutuhan air.

Peletakan batu pertama langsung dilakukan oleh Bupati Sergai Ir. H Soekirman yang datang beserta rombongan dari jajaran Pemkab sergai dengan mengendarai sepeda motor. Dalam acara tersebut turut juga dihadiri Kadis Pertanian Provinsi Sumatera Utara Ir. H. M.Roem, M.Si, kepala Bakorlu Pertanian dan Perikanan Provsu Ir. Bonar Sirait M.Si, Kadis PSDA Provsu Ir. Dinsyah, Kepala Sekolah Tinggi Penyuluhan pertanian (STTP) Medan, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provsu, Kepala Badan Pertahanan Provsu, mewakili Dandim 0204 DS Kasdim Thamrin Hasibuan, Ketua TP PKK Sergai Ny. Hj. Marliah Soekirman, Kadis Pertanian dan Peternakan Ir. H. Safaruddin, Kadis Bina Marga Drs. Darwin Sitepu, Kadis PSDA Ir. Prihatina, Kabag Humas Dra. Indah Dwi Kumala, Camat Teluk Mengkudu Misran SE, Camat Serba Jadi Drs. Nasaruddin Nasution, Camat Bintang Bayu Drs. Sariful Azhar, Muspika Kecamatan, Bintara Pembina Desa (Babinsa), perhiptani, GP3A, P3A, Kelompok tani Sentang, P3A Sri Rezeki serta ratusan masyarakat dari berbagai kelompok tani lainnya.

Bupati Sergai Ir. H. Soekirman dalam paparannya mengemukakan bahwa di Kabupaten Sergai salah satunya di Desa Pematang Guntung ini masih banyak terdapat jaringan irigasi yang kurang berfungsi sehingga harus dinormalisasi kembali untuk menjadikan irigasi yang dapat mencakup pengairan diareal persawahan. Selain itu hendaknya beberapa aspek lainnya adalah dengan memperhatikan debit maupun kecepatan air yang mengalir serta luasnya lahan. Jadi jika semua tersebut dapat terpenuhi maka keberhasilan panen dipastikan lebih maksimal. Bupati berharap setelah peletakan batu pertama ini, pembangunan pertanian di Kabupaten serdang Bedagai dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan produksi serta daya saing produk pertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan(tw-yt).
More aboutPELETAKAN BATU PERTAMA IRIGASI

PEMELIHARAAN HUTAN BAKAU

Posted by Unknown

Pelestarian hutan bakau
Apa mungkin hutan bakau dilestarikan? Mungkin saja, kalau ada kemauan yang besar dari masyarakat penghuni pantai. Dulu, ketika hutan masih lebat karena tidak diusik semena-mena oleh pendatang serakah dari luar daerah, hutan itu dihuni oleh berbagai jenis fauna yang ramai. Berbagai burung air seperti pecuk, cangak, kuntul, cekakak, masih banyak yang meramaikan hutan. Bersama berbagai reptil (seperti ular, biawak, buaya), udang, kepiting, dan ikan, mereka memberi manfaat yang lestari sepanjang masa bagi umat manusia. Semua hasil fauna dan flora hutan itu dipungut sebagian demi sebagian oleh masyarakat penghuni pantai. Ada yang dijual ke masyarakat kita di kota, seperti udang, kepiting, dan arang bakau-bakau.

Hutan itu juga merupakan benteng pertama kita terhadap pengikisan pantai oleh air laut. Tidak segan-segan air ini merembes ke arah daratan, membuat sumur jadi payau. Akar pohon bakau-bakau mampu menangkal terpaan ombak ganas yang berkali-kali menghantam pantai. Daratan di belakangnya dilindungi.

Sayang seribu sayang, hutan yang bermanfaat semacam itu di Indonesia sudah banyak yang dirusak oleh pendatang dari daerah lain yang membabat hutan itu untuk membangun tambak udang komersial secara besar-besaran. Hutan bakau di dekat kota malah digusur untuk membangun tempat permukiman mewah.

Udang memang melimpah dari tambak komersial itu, tetapi hanya sebentar. Sesudah itu, produksi menurun, dan tambak udang ditelantarkan. Dibabat lagi hutan bakau yang baru, dan dibuat tambak lagi. Begitu seterusnya, pembabatan hutan seperti perladangan berpindah di Kalimantan terjadi di pantai hutan bakau. Bedanya, di hutan bakau ini tidak ada usaha penghutanan kembali.

Hutan itu sendiri sebenarnya sudah mencoba menghutan kembali secara alamiah. Tetapi apa daya, anak-anak bakau yang tumbuh tidak jauh dari pohon induknya (sisa-sisa yang masih bertahan), tidak dipelihara lebih lanjut. Anak-anak bakau ini buyar diterpa badai dan ombak laut karena tidak terlindungi oleh pohon induk yang besar di dekatnya. Induk bakau sudah langka.

Pada waktu keadaan sudah parah seperti itulah, terbetik berita ada usaha kompromi antara bisnis menguras sumber daya alam dan usaha pelestarian hutan bakau yang nirlaba. Antara lain berupa sylvofishery (semacam perikanan pakai hutan). Tambak dibangun berpetak-petak dengan parit keliling sebagaimana mestinya. Di bagian tengahnya yang lebih dangkal ditanami beberapa pohon bakau. Masyarakat diminta menjaga tanaman itu, jangan sampai dibabat semena-mena seperti dulu lagi. Biarlah hutan itu menghutan yang lebat dulu. Sebagai insentif, mereka boleh memungut hasil ikan dan udang yang benihnya sengaja ditebar dalam petakan tambak.

Selain pelestarian melalui sylvofishery itu, ditetapkan pula peraturan untuk melindungi hutan bakau yang masih ada. Misalnya di daerah konservasi yang ditetapkan bagi setiap hutan bakau selebar 200 m dari garis pantai. Ada ketetapan pula yang mengatur penebangan/pengambilan kayu dari pohon bakau yang sudah besar, agar tidak melampaui kemampuan tumbuh hutan bakau.

Daerah hutan bakau yang cocok untuk wisata alam, dijadikan lokasi wisata, antara lain untuk mengamati kehiduapn burung pantai dan keunikan flora hutan bakau.

Dengan berbagai cara pelestarian itu, diharapkan agar tidak akan terjadi banjir lagi seperti di daerah Bandar Udara Soekarno-Hatta baru-baru ini. Bencana alam semacam itu akan terjadi lagi, kalau hutan bakau kita terus dirusak dan tidak dilestarikan kembali. (Hanom Bashari, S.Hut., anggota Rimbawan Pencinta Alam, Bogor)
Pengertian Hutan Mangrove

Hutan Mangrove atau disebut juga hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

Manfaat dan fungsi hutan mangrove secara fisik antara lain:

• Penahan abrasi pantai.
• Penahan intrusi (peresapan) air laut ke daratan.
• Penahan badai dan angin yang bermuatan garam.
• Menurunkan kandungan karbondioksida (CO2) di udara (pencemaran udara).
• Penambat bahan-bahan pencemar (racun) diperairan pantai.
Manfaat dan fungsi hutan bakau secara biologi antara lain:
• Tempat hidup biota laut, baik untuk berlindung, mencari makan, pemijahan maupun pengasuhan.
• Sumber makanan bagi spesies-spesies yang ada di sekitarnya.
• Tempat hidup berbagai satwa lain semisal kera, buaya, dan burung.
Manfaat dan fungsi hutan bakau secara ekonomi antara lain:
• Tempat rekreasi dan pariwisata.
• Sumber bahan kayu untuk bangunan dan kayu bakar.
• Penghasil bahan pangan seperti ikan, udang, kepiting, dan lainnya.
• Bahan penghasil obat-obatan seperti daun Bruguiera sexangula yang dapat digunakan sebagai obat penghambat tumor.
• Sumber mata pencarian masyarakat sekitar seperti dengan menjadi nelayan penangkap ikan dan petani tambak.
Pemecahan Masalah Rusaknya Mangrove
            Untuk konservasi hutan mangrove dan sempadan pantai, Pemerintah R I telah menerbitkan Keppres No. 32 tahun 1990. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai, sedangkan kawasan hutan mangrove adalah kawasan  pesisir laut yang merupakan habitat hutan mangrove yang berfungsi memberikan perlindungan kepada kehidupan pantai dan lautan. Sempadan pantai berupa jalur hijau adalah selebar 100 m dari pasang tertinggi kea rah daratan.

            Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove antara lain: 

1. Penanaman kembali mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan  hutan mangrove berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada masyarakat  antara lain terbukanya peluang kerja  sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat.

2. Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai (ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya.

3. Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggungjawab.

4. Ijin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi.

5. Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan local tentang konservasi

6. Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir

7. Program komunikasi konservasi hutan mangrove

8. Penegakan hukum

9. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan  yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain  itu juga mengandung pengertian bahwa konsep-konsep lokal  (kearifan lokal) tentang ekosistem dan pelestariannya perlu ditumbuh-kembangkan kembali sejauh dapat mendukung program ini. 

More aboutPEMELIHARAAN HUTAN BAKAU

PEMBUDIDAYAAN RUMPUT LAUT

Posted by Unknown

Seiring kebutuhan rumput laut yang semakin meningkat, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri, sekaligus memperbesar devisa negara dari sektor non-migas, maka cara terbaik untuk tidak selalu menggantungkan persediaan dari alam adalah dengan melakukan budidaya rumput laut. Hingga saat ini, produksi rumput laut sangat besar didukung oleh budidaya. Berdasarkan data DKP, 99.73 persen produksi Indonesia adalah dari hasil budidaya. Hal tersebut dapat terjadi karena potensi alam Indonesia yang sangat mendukung dan hampir dapat dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.

Secara umum, budidaya rumput laut Indonesia masih dilakukan dengan sederhana. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam budidaya rumput laut, yang juga dapat menentukan keberhasilan budidaya itu sendiri. Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Pemilihan lokasi yang memenuhi persyaratan bagi jenis rumput laut yang akan dibudidayakan. Hal ini perlu dilakukan karena ada perlakukan yang berbeda untuk tiap jenis rumput laut
2. Pemilihan atau seleksi bibit yang baik, penyediaan bibit dan cara pembibitan yang tepat.
3. Metode budidaya yang tepat
4. Pemeliharaan tanaman
5. Metode panen dan perlakuan pasca panen yang benar
6. Pembinaan dan pendampingan secara kontinyu kepada petani.

Budidaya rumput laut dewasa ini semakin digalakkan, baik secara intensif maupun ekstensif dengan memanfaatkan lahan yang ada. Kini, budidaya rumput laut tidak hanya dilakukan di perairan pantai (laut) tetapi juga sudah mulai digalakkan pengembangannya di perairan payau (tambak).
Budidaya rumput laut di perairan pantai amat cocok diterapkan pada daerah yang memiliki lahan tanah sedikit (sempit) serta berpenduduk padat, sehingga diharapkan pembukaan lahan budidaya rumput laut diperairan dapat menjadi salah satu alternatif untuk membantu mengatasi lapangan kerja yang semakin kecil. Menurut Indriani dan Suminarsih (1999), terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk budidaya rumput laut di perairan pantai, yaitu :

1. Pemilihan Lokasi
Beberapa persyaratan yang diperhatikan terkait dengan lokasi yakni : perairan cukup tenang, terlindung dari pengaruh angin dan ombak; tersedianya sediaan rumput alami setempat (indikator); juga dengan kedalaman yang tidak boleh kurang dari dua kaki (sekitar 60 cm) pada saat surut terendah dan tidak boleh lebih dari tujuh kaki (sekitar 210 cm) pada saat pasang tertinggi. Selain itu juga harus didukung dasar perairan (tipe dan sifat substratum) yang digunakan. Faktor lain yang juga perlu diperhatikan adalah kualitas air, akses tenaga kerja, perizinan, dan sebagainya.

2. Melakukan uji penanaman
Setelah menemukan lokasi yang secara umum sudah baik, perlu dilakukan uji penanaman untuk mengetahui apakah daerah tersebut memberikan pertumbuhan yang baik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan metode tali dan metode jaring. Pada metode tali digunakan tali monofilamentatau polyethilene yang diikatkan pada dua tiang pancang yang dipasang dengan jarak sekitar 12 meter. Sedangkan pada metode jaring dapat menggunakan jaring monofilament atau polyethilenedengan ukuran 5 x 2.5 m yang diikatkan pada tiang pancang.

3. Menyiapkan areal budidaya
Setelah lokasi sudah dipastikan cukup baik, maka dilakukan persiapan lahan sebagai berikut:
a. Bersihkan dasar perairan lokasi budidaya dari rumput-rumput laut liar dan tanaman pengganggu lain yang biasa tumbuh subur.
b. Bersihkan calon lokasi dari karang, batu, bintang laut, bulu babi, maupun hewan predator lainnya.
c. Menyiapkan tempat penampungan benih (seed bin), bisa terbuat dari kerangka besi dan berjaring kawat atau dari rotan, bambu, ukurannya bervariasi 2 x 2 x 1.5 meter atau 2 x 2 x 1.5 – 1.7 meter.

4. Memilih metode budidaya yang akan digunakan
Membudidayakan rumput laut di lapangan (field culture) dapat dilakukan dengan tiga macam metode berdasarkan posisi tanaman terhadap dasar perairan, yakni metode dasar, metode lepas dasar, dan metode apung.
a. Metode dasar (bottom method)
Metode dasar adalah metode pembudidayaan rumput laut menggunakan benih bibit tertentu, yang telah diikat, kemudian ditebarkan ke dasar perairan, atau sebelum ditebarkan benih di ikat dengan batu karang. Metode ini juga terbagi atas dua yaitu : metode sebaran (broadcast) dan juga metode budidaya dasar laut (bottom farm method).
b. Metode lepas dasar (Off-bottom method)
Metode ini dilakukan dengan mengikatkan benih rumput laut (yang diikat dengan tali rafia) pada rentangan tali nilon atau jaring di atas dasar perairan dengan menggunakan pancang-pancang kayu. Metode ini terbagi atas : metode tunggal lepas dasar (Off-bottom monoline method), metode jaring lepas dasar (Off-bottom-net method), dan metode jaring lepas dasar berbentuk tabung (Off-bottom-tabular-net method).

c. Metode apung (floating method)
Metode ini merupakan rekayasa bentuk dari metode lepas dasar. Pada metode ini tidak lagi digunakan kayu pancang, tetapi diganti dengan pelampung. Metode ini terbagi menjadi : metode tali tunggal apung (Floating-monoline method), dan metode jaring apung (Floating net method).

5. Penyediaan bibit
Setelah dipilih metode budidaya yang akan dilakukan, langkah selanjutnya adalah penyediaan bibit. Bibit dikumpulkan dari pembibitan langsung, dilakukan dengan beberapa metode pengumpulan benih, yaitu :
a. Metode penyebaran secara spontan
Potongan-potongan (fragmen tetrasporotphyte) diletakkan pada jaring-jaring benih (seed nets) dan dapat pula diletakkan pada potongan-potongan batu di dalam tangki pengumpul yang telah diisi air laut. Setelah itu dibiarkan hingga tetraspora menyebar secara spontan.

b. Metode kering
Tetrasporotphyte dikeringkan dibawah sinar matahari selama tiga jam, kemudian ditempatkan dalam tangki seperti motode a di atas. Prosedur berikutnya sama dengan metode a.

c. Metode kejutan osmotic
Tetrasporotphyte direndam dalam air laut berkonsentrasi 1,030 g/cm3 selama 25 menit, kemudian direndam ke dalam air laut berkonsentrasi normal sambil diaduk dan akhirnya suspensi spora dapat diperoleh.

6. Penanaman bibit
Bibit yang akan ditanam adalah thallus yang masih muda dan berasal dari ujung thallus tersebut. Saat yang baik untuk penebaran maupun penanaman benih adalah pada saat cuaca teduh (tidak mendung) dan yang paling baik adalah pagi hari atau sore hari menjelang malam.

7. Perawatan selama pemeliharaan
Seminggu setelah penanaman, bibit yang ditanam harus diperiksa dan dipelihara dengan baik melalui pengawasan yang teratur dan kontinyu. Bila kondisi perairan kurang baik, seperti ombak yang keras, angin serta suasana perairan yang banyak dipengaruhi kondisi musim (hujan/kemarau), perlu pengawasan 2-3 hari sekali.

8. Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan bila rumput laut telah mencapai berat tertentu, yakni sekitar empat kali berat awal (waktu pemeliharaan 1.5 – 4 bulan). Cepat tidaknya pemanenan tergantung metode dan perawatan yang dilakukan setelah bibit ditanam.

9. Pengeringan hasil panen
Penanganan pasca panen, termasuk pengeringan yang tepat sangat perlu, mengingat pengaruh langsungnya terhadap mutu dan harga penjualan di pasar.

Budidaya rumput laut di tambak merupakan salah satu cara pemanfaatan lahan untuk memenuhi permintaan rumput laut yang semakin meningkat, terutama untuk rumput laut jenis Gracillaria sp. Budidaya rumput laut di tambak memiliki lebih banyak keunggulan daripada budidaya di perairan pantai (laut). Keuntungan itu antara lain : tanaman rumput laut agak terlindungi dari pengaruh lingkungan yang kurang sesuai, serta juga memungkinkan untuk dilakukan pemupukan, termasuk kemudian mengontrol kualitas air, khususnya salinitas.


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya rumput laut di tambak yakni :
1. Pemilihan lokasi
Lokasi untuk budidaya rumput laut di tambak harus memenuhi beberapa persyaratan, dimana persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama dengan tambak untuk budidaya udang. Syarat-syarat tersebut seperti :
a. Gelombang dalam tambak (akibat pengaruh angin) tidak terlalu besar
b. Areal pertambakan sebaiknya melandai
c. Pasang surut yang baik berkisar antara 1.5-2.5 m.
d. Tersedia air tawar untuk mengatur salinitas
e. Kualitas air yang dibutuhkan dengan salinitas berkisar antara 12-30 permil, dengan
        kadar ideal 20-25 permil; suhu berkisar 18-30oC dengan suhu optimum 20-25oC; pH berkisar 6-9 dengan kisaran optimum 6.8-8.2; oksigen berkisar 3-8 ppm. Selain itu, air tidak mengandung atau membawa lumpu.
f. Dekat dengan rumah penduduk (untuk akses tenaga kerja)
g. Aksesibilitas jalan untuk transportasi, dan kebutuhan lainnya

2. Sistem distribusi air
Sistem distribusi yang baik sangat diperlukan untuk dapat mengatur kualitas air, khususnya melalui penggantian air yang teratur dan berulang-ulang.

3. Konstruksi tambak
Konstruksi tambak yang dibangun harus dapat menjawab kebutuhan untuk kegiatan budidaya yang dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan terkait konstruksi tambak adalah bentuk tambak, pematang, pintu air, dan juga saluran air.

4. Persiapan penanaman
Sebelum dilakukan penanaman, tanah dasar terlebih dahulu dinaikkan ke pematang. Setelah kering, tanah kemudian dimasukkan lagi. Untuk mempercepat pertumbuhan Gracillaria sp, tanah dapat dipupuk dengan menggunakan urea tiga kg per hektar, atau 1-2 ton pupuk kandang per hektar. Sedang untuk bibit yang digunakan dapat diperoleh dari maupun usaha budidaya.


5. Penanaman bibit
Penanaman bibit mengunakan broadcast method, dimana bibit tanaman ditebar di seluruh bagian tambak. Bibit yang ditebar adalah bagian thallus yang masih muda, yang diperoleh dengan jalan membuang bagian-bagian pangkalnya. Sedang untuk bagian ujungnya dapat ditebar ke dalam tambak, karena bibit yang berasal dari bagian ujung lebih baik daripada bagian pangkalnya.

6. Perawatan selama pemeliharaan
Perawatan pada budidaya rumput laut di tambak hampir sama dengan budidaya di laut. Perlu juga diperhatikan kondisi air, dan hama dan gulma yang menyerang seperti lumut dari jenisEnteromorpha in Limnea glabra Muller yang biasanya menyerang dengan membelit rumput laut, sehingga memperlambat pertumbuhan rumput laut.

7. Pemanenan
Rumput laut biasanya dapat dipanen bila usia pemeliharaan sudah mencapai 45-60 hari (sekitar 2 bulan) dengan berat biasanya berkisar antara 500-600 gram. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa pemanenan juga dapat dilakukan setiap tujuh hari sekali. Untuk penanganan pasca panen hampir sama dengan yang telah dijelaskan pada budidaya rumput laut di perairan pantai atau laut

More aboutPEMBUDIDAYAAN RUMPUT LAUT