Pages

WARISAN SUMATERA: MESJID ISMA’ILIYAH

Posted by Unknown on Saturday 8 August 2015

Masyarakat setempat mengenalnya sebagai mesjid istana, peninggalan Tengku Haji Isma’il Sulung Laut, Raja Negeri Bedagai yang masih kokoh berdiri hingga kini. Hampir sama dengan mesjid-mesjid lain di wilayah pesisir Melayu, mesjid Jamik Isma’iliyah yang berada di Desa Pekan Kecamatan Tanjung Beringin ini sangat kental dengan nuansa Melayu. Mesjid ini didirikan pada tahun 1882 oleh Raja Negeri Bedagai saat itu, Tengku Isma’il Sulung Laut. Kabarnya bahan-bahan bangunan mesjid ini didatangkan khusus dari Malaysia oleh pemborongnya yang orang Penang. Selesai membangun mesjid, Sulung Laut membangun istana disampingnya dan selesai pada tahun 1898. namun karena bangunan istana lebih tinggi dari mesjid, Sulung Laut meninggikan kembali mesjid itu. “Ketika itu dipercaya mesjid memang tidak boleh lebih rendah dari bangunan lain, “ kata M. Yusuf (75), tokoh masyarakat Tanjung Beringin. Tahun 1937, mesjid ini direhab dengan mengganti atapnya dari genteng menjadi seng. Terakhir pada tahun 1982, mesjid ini kembali direhab dengan mengganti tiang-tiang besi menjadi beton, membangun menara, pintu gerbang dan menghiasinya dengan “Kelumai” (hiasan segitiga meruncing kebawah berwarna kuning yang dipasang pada sisi atap).

Walau kini bentuk bangunan mesjid sudah mengalami banyak perubahan dari aslinya, namun pada beberapa bagian masih meninggalkan bentuk aslinya. Mimbar khutbah misalnya. Mimbar yang terbuat dari kayu ini masih tampak kuat. Ukiran yang menghiasinya menunjukkan ornament Melayu yang kental apalagi diwarnai dengan warna emas yang dipadu dengan warna hitam, sangat kontras. Mimbar ini memiliki tinggi dua meter sehingga orang yang memberi khutbah dapat terlihat dari barisan belakang. Seperti mesjid-mesjid kerajaan lainnya, dihalaman belakang ini juga dijadikan areal pemakaman kelaurga dan pejabat kerajaan. Persis di pintu belakang mesjid terdapat tiga makam Raja Bedagai, masing-masing Tengku Isma’il Sulung Laut, Tengku Rahmat Bendahara Putra Raja (putra Sulung Laut) dan Tengku Zainarrasyid Pangeran Nara Kelana (Putra Sulung Laut). Sulung Laut wafat pada 21 Maret 1914, Tengku Rahmat pada 2 Desember 1905 dan Tengku Zainnarrasyid pada 12 Oktober 1932. berurutan ke bawah mendekati sungai Bedagai, makam para pejabat dan ulama kerjaan seperti makam para Datuk perdana dan Datuk Setia, makam Panglima Daud dan Datuk Sri Amar Asmara serta imam kerajaan, Syekh Haji Ibrahim. Pada bagian belakang mesjid masih tampak wajah asli mesjid karena serambinya tidak dipugar dan dikeramik. Hanya tiangnya saja yang diganti. Sementara disisi kanan-kiri mesjid, pada tiang-tiang mesjid tertulis ukiran nama Allah dan Muhammad. Demikian juga undakan yang menjadi teras mesjid masih asli. Batu-batu alam yang menjadi lantai teras tampak sangat alami. Menurut M. Yusuf jemaah mesjid ini selalu ramai dari warga sekitarnya. Tak jarang banyak juga jemaah dari luar yang sengaja datang untuk melihat dan beribadah di mesjid ini. ”Mereka umumnya ingin melihat dari dekat mesjid peninggalan Kerajaan Bedagai ini,” katanya. Sebab inilah satu-satunya peninggalan kerajaan tersebut yang masih tertinggal sementara bangunan istana yang berada disebelahnya kini tidak ada lagi. Sayangnya pada beberapa bagian mesjid yang memiliki nilai sejarah ini tampak tidak terawat baik, misalnya menara mesjid yang cetnya mulai keropos.
More aboutWARISAN SUMATERA: MESJID ISMA’ILIYAH

MESJID RAYA SULAIMANIYAH, SISA PENINGGALAN KESULTANAN SERDANG

Posted by Unknown on Friday 7 August 2015

Sisa-sisa sejarah kesultanan Serdang sampai kini masih bisa dilihat di Perbaungan, Serdang Bedagai, yakni Mesjid Sulaimaniyah. Dulunya masjid ini berada tidak jauh dari Istana Kesultanan Serdang: Istana Darul Arif di Desa Kota Galuh. Sayangnya istana tersebut kini tak berbekas. Masjid ini terletak di desa Kota Galuh Kecamatan Perbaungan tepat di pinggir jalan raya. Setiap orang yang melintas dari arah Medan menuju Tebing Tinggi atau sebaliknya, akan melewati mesjid ini. Setiap harinya, masjid ini menjadi tempat persinggahan musafir yang ingin melaksanakan sholat sambil berwisata rohani untuk melihat dari dekat mesjid peninggalan Sultan Serdang ini. Bahkan setipa sholat Jumat, masjid ini nyaris tidak bisa menampung jamaah yang hampir melewati teras masjid. Dilihat dari catatan sejarah yang tertulis besar di dinding masjid tersebut, termaktub bahwa Masjid Raya Sulaimaniyah didirikan oleh Sultan Serdang Syariful Alamsyah pada tahun 1894 seiring dengan dipindahkannya ibukota kesultanan dari Rantau Panjang (sekarang berada di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang) ke Istana kota Galuh Perbaungan (dulu Serdang).

Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi atas bantuan mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, Gubernur Sumatera Utara (alm) Rizal Nurdin dan Sekjen Departemen Kesehatan RI Dr. Safii Ahmad MPH. Bangunannya sendiri tidak terlalu menonjol, mirip dengan bangunan-bangunan khas melayu. Sepintas orang yang melihatnya masjid ini terkesan biasa-biasa saja. Namun masjid ini memiliki keunikan tersendiri. Sepintas tidak seperti bangunan masjid, melainkan seperti kantor pemerintahan dengan corak khas adat budaya melayu yakni figura berwarna kuning dengan atap berwarna hijau.

Atap pada teras masjidnya berbentuk piramid. Biasanya, kebanyakan masjid menggunakan kubah berbentuk bulat atau umumnya, tapi kubah masjid ini berbentuk segi empat memanjang dan di atasnya terdapat lambang bulan sabit dan bintang. Di dalam masjid terdapat empat tiang berukuran besar sekira 2 kali pelukan orang dewasa sebagai penyanggah bangunan dengan 1 lampu hias mewah berada di tengah-tengah bundaran langit masjid dikelilingi hiasan tulisan kaligrafi dari ayat-ayat alquran tentang sholat. Kesan dan nafas melayu sangat kental terlihat dari mimbarnya yang berwarna kuning dengan 4 anak tangga berlapis karpet hijau serta di atas mimbar terdapat kubah yang atasnya juga menggunakan lambang bulan sabit dan bintang. Teras masjid yang sudah berlantai keramik ini ditopang dengan tiang-tiang berukuran kecil serta puluhan lampu kecil dan besar yang mengelilingi teras samping kiri dan belakang serta dilengkapi dengan toilet dan tempat berwudhu. Selain dapat melihat masjid raya bersejarah ini, pengunjung juga dapat melihat makam sultan Serdang Sulaiman Syariful Alamsyah dan keluarganya yang terletak tepat di depan masjid yang telah di pagar serta pejabat-pejabat penting kesultanan.

MASJID SULAIMANIYAH PANTAI CERMIN

Dengan nama yang sama karena didirikan oleh orang yang sama, yakni sultan Sulaiman Syariful Alamsyah, Masjid Raya Sulaimaniyah yang terletak di desa Pantai Cermin Kanan Kecamatan Pantai Cermin didirikan pada tahun 1901 yang berarti berumur 95 tahun atau lebih dari satu abad. Berbeda dengan Masjid Raya Sulaimaniyah di Perbaungan, masjid yang berada di Pantai Cermin ini kesannya sebagai bangunan lama dan bersejarah masih kental terlihat, walaupun sudah banyak juga bagian masjid yang telah direnovasi. Dengan 4 tiang penyangga bagian dalam masjid, ada sebuah tangga menuju bagian atas (asbes) masjid seperti tempat untuk bertawajjuh. Tiang-tiang bagian luar juga unik dan sepertinya menjadi ciri khas hampir setiap masjid yang ada di Kecamatan Pantai Cermin berbentuk bulatan yang mengeliling sampai bagian atas tiang. Bentuk mimbar masjidnya juga hampir sama dengan yang ada di Perbaungan. Namun masjid Raya Sulaimaniyah Pantai Cermin bagian atas mimbarnya tidak berlambang bulan sabit dan bintang yakni dengan bentuk kayu lurus tegak ke atas.
More aboutMESJID RAYA SULAIMANIYAH, SISA PENINGGALAN KESULTANAN SERDANG

EKSOTISME PULAU BERHALA

Posted by Unknown on Thursday 6 August 2015

Anda yang ingin menikmati keindahan alam ditempat yang tenang jauh dari keriuhan, agaknya bisa mencoba wisata pulau ini: pulau Berhala. Kawasan pantainya asri, sementara agak jauh kedalam pulau, hutan lebat model Arizona dapat menjadi petualangan yang menakjubkan. Pulau Berhala, yang ada di kecamatan Tanjung Beringin, Serdang Bedagai saat ini tengah dikembangkan menjadi objek wisata andalan Sumut setelah Danau Toba, Brastagi, dan pulau Nias. Perjalanan paling mudah ke sana bisa dimulai dari Restoran Marina, Belawan, Medan. PT. Dian Anugrah Victoria Indonesia adalah satu-satunya perusahaan penyedia jasa transportasi ke pulau ini dengan speed boat. Itupun masih terbatas pada hari-hari tertentu.

Jarak dari Belawan ke Pulau Berhala sekitar 65 km. Bila ditempuh dengan boat biasa, waktu tempuh yang bisa 4-8 jam. Tapi dengan Super Star yang dilengkapi GPS dan kabin yang nyaman, perjalanan hanya sekitar 1,5 jam. Bahkan untuk jenis Super Star Sporty, cukup satu jam. Karena waktu  tempuh yang lebih cepat, tamu bisa berkunjung tanpa bermalam di pulau ini. Belum dibangunnya penginapan permanen berbentuk resort justru membuat suasana pulai terasa alami, back to nature.

Pulau Berhala sebenarnya merupakan kawasan yang terdiri dari tiga pulau, masing-masing pulau memiliki kekhasan sendiri. Pulau induk yang menjadi lokasi penginapan dan menara suar didirikan memiliki hutan yang lebat. Pohon-pohon besar seperti Rengat, Jeluntung dan Meranti menghiasi pulau seluar 50 ribu meter persegi ini. Dalam hutannya, hidup berbagai jenis hewan seperti Napu (sejenis kancil), Biawak, Penyu, Ular dan berbagai hewan lainnya. Yang unik di pulau ini ada musim-musim tertentu dimana berbagai jenis burung bisa sangat ramai. Penyu selalu naik ke pantai pada saat bertelur. Penyu menggali pasir hingga sedalam 1 meter dan menyimpan telurnya disana. Karena banyaknya penyu, pasir pantai selalu tampak berukir jejak binatang itu.

SNORKLING DAN DIVING

Pulau kedua adalah pulau Berhala terkecil yang paling dekat dengan pulau induk. Pulau ini terkadang menyatu dan kadang terpisah, tergantung pasang atau surut. Disinilah lokasi snorkling diving yang paling bagus. Kawasan snorkling ini memanjang mengikuti garis pantai ke arah dermaga di pulau induk. Bayangkan, pada kedalaman 9 meter, dasar laut masih bisa tampak dengan jelas. Di balik kebeningan itu, satu taman warna warni menunggu pengunjung. Tumbuhan ganggang, rumput laut, serta terumbu karang warna warni yang masih utuh. Disela-selanya, ikan-ikan dengan berbagai bentuk bergerombol, meliuk dan membentuk gerakan-gerakan yang khas, ikan-ikan berbagai ukuran dan variasi warna itu tidak mudah terganggu dengan kehadiran orang. Bisa dengan mudah didekati, hingga rasa-rasanya ingin menangkapnya. Karena keindahannya itu, sejumlah penyelam mengklaim taman-taman bawah air yang sebening kaca itu bisa dikatakan setara dengan yang terdapat di Long Island Malidives (Maladewa) di selatan India, Nusa Penida di Bali, perairan Maluku maupun Pulau Rubiah di Sabang, Aceh. Hal ini didukung pula koleksi biota lautnya yang juga unik dan langka seperti ketam kelapa, kima raksasa dan ikan bulu ayam. Sementara aktivitas diving yang bisa menembus kedalaman 9 meter dapat dilakukan dengan menggunakan alat selam yang bisa disewa dilokasi. Tentu saja tidak semua orang boleh melakukan diving disini. Pasalnya diving membutuhkan keahlian khusus.

Pulau ketiga jaraknya sekitar 50 meter dari pulau induk dan harus menyeberang menggunakan boat. Wisata yang tak kalah menarik untuk dilakukan disini adalah perjalanan memasuki gua. Gua itu menembus bukit yang di pulau tersebut. Separuh lubang gua tergenang air sementara bagian atasnya menjadi tempat bersarang burung walet. Perairan pulau ini merupakan yang terdalam dan curam. Seluruh bukit nyaris terdiri dari bebatuan raksasa yang oleh proses alam membentuk pola yang khas berlekuk indah dan enak dipandang. Jika memang punya waktu banyak dapat juga mencoba memancing. Ikan-ikan yang berukuran 3 kg ke atas siap mendebarkan jantung. Disini ikan kerapu bukan ikan yang istimewa lagi. Masih banyak jenis ikan lain yang ukuran dan tenaganya mengharuskan anda bermain tarik-tarikan sebelum berhasil menangkapnya. Karekteristik pula Berhala yang berbatu batu disekelilingnya memberikan kemungkinan bagi pemancing mendapatkan tempat yang strategis sekaligus nyaman untuk berburu ikan.
More aboutEKSOTISME PULAU BERHALA

AIR TERJUN SAMPURAN, OBJEK WISATA YANG BELUM TERSENTUH

Posted by Unknown on Wednesday 5 August 2015

Lokasi wisata air terjun Sampuran Widuri terletak di Dusun III desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok Merawan, yang hanya berjarak sekitar satu km dari jalan lintas Sumatera menuju Pematang Siantar.

 Disekitar tempat ini terdapat 3 air terjun, yang tertinggi adalah air terjun Sampuran Widuri dengan ketinggian sekitar 50 meter, dengan deburan air yang jernih, hijaunya pemandangan sekitar dan sejuknya udara menjadikan kawasan air terjun Sampuran mulai banyak dikunjungi wisatawan local. Tempat ini oleh pemkab Sergai juga ditetapkan sebagai lubuk larangan dan sudah ditabur ribuan benih ikan berbagai jenis, diantaranya benih ikan emas dan nila. Air terjun Sampuran merupakan objek wisata yang dikelola oleh desa dan saat ini sendang berbenah diri guna mensejajarkan dengan objek wisata lainnya yang ada di Kabupaten Sergai. Selain Sampuran Widuri masih ada 2 air terjun lainnya dilokasi tersebut, hanya saja ketinggiannya lebih rendah dari Sampuran Widuri. Jarak antara air terjun saling berdekatan dan jalan menuju ke setiap lokasi ditata dengan rapi, hempasan air terjun menimbulkan suara deburan ditambah hembusan semilir angin yang memercikkan butiran-butiran air, menentramkan jiwa serta menggoda kita untuk segera menikmatinya.

Sementara itu disekelilingnya tumbuh pepohonan hijau sebagai tempat tinggalnya kera-kera hutan, tampak begitu asri. Untuk mencapai lokasi air terjun Sampuran Widuri kita harus menuruni anak tangga yang berkelok-kelok dengan jumlah mencaai ratusan. Justru kondisi objek wisata seperti itu membuat daya tarik tersendiri sehingga masyarakat dating berduyun-duyun baik dari Sergai maupun dari luar, seperti Simalungun dan Asahan bahkan dari Medan untuk menikmati keasriannya. Alam yang masih alami dan udara yang segar menjadi salah satu hal yang menarik di lokasi wisata ini. Lelah setelah menuruni ratusan anak tangga akan langsung terasa hilang saat kita sampai di pinggiran sungai. Sayangnya objek wisata ini masih minim akan fasilitas untuk pengunjungnya, seperti sarana pemondokan dan kamar mandi. Sementara pada hari-hari libur, para pengunjung lokasi wisata Sampuran akan dihibur oleh group keyboard atau band yang sengaja diundang pengelola.

KEMBANGKAN POTENSI

Melihat potensi wisata alam ini Camat Dolok Merawan Drs. Akmal sangat berharap Pemkab dapat mengalokasikan anggaran khusus untuk pengembangan objek wisata Sampuran.  ”Objek wisata ini sangat potensial untuk dikembangkan, tinggal dibenahi sedikit-sedikit seperti penyediaan sarana MCK dan pemondokan, saya yakin akan semakin ramai dikunjungi”, kata Akmal dihadapan sejumlah anggota DPRD Sergai daerah pemilihan IV yang melakukan kunjungan masa reses.
More aboutAIR TERJUN SAMPURAN, OBJEK WISATA YANG BELUM TERSENTUH

PANTAI CERMIN, "THEME PARK" KEBANGGAAN SERGAI

Posted by Unknown on Tuesday 4 August 2015

Kini masyarakat Sumatera Utara dapat menikmati suasana pantai dengan fasilitas modern, layaknya seperti di Ancol. Ya inilah lokasi wisata kebanggaan Sergai: Pantai Cermin Theme Park.  Pantai Cermin telah berubah. Itu yang mungkin anda ucapkan saat pertama kembali datang ke pantai ini. Kini tidak ada lagi lokasi wisata yang kumuh dan kotor. Namun yang tampak adalah deretan tempat santai yang rapi, tempat jajanan yang menarik dan tentunya aneka sarana permainan yang mengasyikkan. Ya, menikmati suasana pantai yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern kini tidak lagi menjadi impian. Kini pantai tidak hanya sekedar memberikan deburan ombak atau bermain pasir.

Di pantai Cermin Theme Park anda kini dapat menikmati kolam renang, jet ski, seluncur air, kayak, speed boat, banana boat atau lazy pool. Fasilitas modern ini akan terus dikembangkan hingga menjadi sebuah kawasan wisata yang lengkap dengan hotelnya. Selain itu ada juga mini zoo (taman hewan) yang berisikan berbagai jenis hewan. Kandang-kandang hewas ini tampak selalu bersih demikian juga dengan hewannya yang selalu dirawat dengan baik. Beberapa hewan yang ada diantaranya burung Merak, Kakatua Hitam, Parrot, Golden Phasant dan 50 jenis burung lainnya. Juga ada Rusa Tutul dan Kangguru Irian.

Lokasi wisata yang akan menjadi andalan kabupaten Sergai ini memang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dinikmati dengan nyaman oleh para pengunjungnya. Untuk menjaga kenyamanan pengunjung, pengelola objek wisata ini menyediakan tenaga-tenaga profesional yang akan membimbing dan menjelaskan fasilitas yang ada. Juga bagaimana menggunakannya dengan aman. Soal keselamatan pengunjung dalam menikmati berbagai fasilitas ini memang menjadi perhatian utama dengan tetap memberikan kesan santai dan nyaman. Petugas penyelamat ini adalah orang-orang profesional di bidangnya.

Fasilitas terbaru yang kini tengah diselesaikan adalah permainan seluncur air untuk anak-anak. Bentuknya sangat unik sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi yang melihatnya. Berada persis dengan seluncuran yang telah ada sebelumnya. Fasilitas yang disebut children pool ini bentuknya seperti kastil yang memiliki lorong-lorong yang di setiap sudut dan pinggirannya memiliki pancuran air. Ada sembilan seluncuran mini, ada tong air besar dan kecil yang jika penuh akan tumpah ke bawah.

Permainan lainnya juga disediakan tembak-tembakan air, shower, layer air dan pipa air. Yang paling seru adalah permainan zig zag air yakni pindai air saat menaiki anak tangga saat memasuki kastil. Asyiknya lagi kolam bermain anak yang terbesar di Sumatera ini dilengkapi dengan canopy sehingga anak-anak terlindungi dari terik matahari. Karena berada persis di bibir pantai sehingga pemandangan laut lepas bias langsung dilihat. Arena ini diharapkan bukan sekedar menjadi tempat bermain air bagi anak-anak, melainkan juga menjadi tempat menempa mental mereka sekaligus arena belajar berenang.

Lokasi wisata yang hanya berjarak 48 km dari kota Medan ini memiliki luas areal sekitar 43 ha yang memang dirancang menajdi one stop service to fun.  Menurut Bupati Sergai HT Erry Nuradi, Pantai Cermin Theme Park akan menjadi kebanggaan masyarakat Sumut dan Sergai. Tidak lama lagi kawasan ini akan dilengkapi dengan hotel bertaraf internasional dan fasilitas lainnya. ”Terwujudnya sarana rekreasi bagi keluarga ini merupakan upaya pemerintah Sergai memberikan kepercayaan kepada pihak yang profesional,” kata Erry Nuradi.
More aboutPANTAI CERMIN, "THEME PARK" KEBANGGAAN SERGAI

DESA PEGAJAHAN, KAMPUNG BALI DI SERGAI

Posted by Unknown on Sunday 2 August 2015

Ingin mengetahui bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat Hindu Bali? Tak perlu jauh-jauh ke Pulau Bali, datang saja ke Desa pegajahan, 12 km dari Perbaungan. Disini bermukim komunitas etnis Bali yang masih taat akan tradisi. Saat memasuki wilayah desa Pegajahan Kecamatan Perbaungan, kita serasa berada di Pulau Bali. Bagaimana tidak? Di beberapa ujung gang jalan memasuki dusun-dusun desa itu berdiri bangunan gapura yang berornamen khas bali. Banyak orang menyebutkan beberapa dusun di desa Pegajahan ini sebagai kampung Bali.

Menurut ceritanya, warga Bali yang tinggal di Sergai ini adalah para buruh kontrak yang didatangkan langsung dari Pulau Bali oleh perusahaan perkebunan PTPN IV Adolina sekitar tahun 1962. saat itu ada sekitar 53 KK atau 200 jiwa yang bermukim di Desa Pegajahan. Komunitas ini hidup berdampingan dengan sejumlah buruh perkebunan lainnya yang memang berasal dari bermacam-macam etnis.

Ada Jawa, kalimantan, Simalungun, Tapanuli dan Melayu. Walau jau dari kampung halaman, namun komunitas ini tetap mempertahankan adat istiadat dan keyakinan mereka. Sekitar tahun 1989, didirikan sebuah Pura di dusun IIB Pegajahan. Pembangunan pura ini dibantu oleh sejumlah warga Bali yang tersebar dibeberapa wilayah Sumut. Pura yang diberi nama Pura Penataran Dharmaraksaka ini sendiri ramai dikunjungi setidaknya dua kali sebulan oleh umat Hindu Bali untuk beribadah pada waktu purnama dan Tilem (bulan gelap). Upacara ini dipimpin oleh Pandita Wayan Gio. Karena komunitasnya yang kecil membuat warga Bali ini memiliki rasa kekeluargaan yang kental dengan saling mengunjungi warga Bali lainnya diluar Sergai.

OBJEK WISATA

Melihat keunikan yang ada di desa Pegajahan ini banyak orang yang menilainya layak menjadi objek wisata. Hal ini dirasakan oleh Nengah. Selalu saja ada orang-orang sengaja mendatangi pura untuk melihat-lihat atau sekedar ingin merasakan berada di Pulau Bali. Apalagi kawasan Desa Pegajahan dikenal sebagai daerah home industri yang memiliki banyak pengrajin usaha kecil. Kalau kawasan ini dipromosikan tentu saja akan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat.
More aboutDESA PEGAJAHAN, KAMPUNG BALI DI SERGAI

PANTAI KLANG, POTENSI YANG BELUM OPTIMAL

Posted by Unknown

Pantai Klang yang berada di Desa Naga Lawan kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Saat ini saja ribuan orang mengunjunginya di akhir pekan. Pada hari-hari libur, Pantai Klang sangat padat dikunjungi pengunjung yang datang dari berbagai daerah seperti Labuhan Batu, Tanjung Balai, Asahan, Tebing Tinggi, Medan dan Tanah karo dengan mobil pribadi dan bus umum yang sengaja dicarter atau sewa dari daerah masing-masing. Di pantai Klang kita dapat menikmati indahnya pemandangan pantai dengan pasirnya yang putih bagai kristal dan melihat deru ombak serta menikmati terpaan angina laut sehingga menghilangkan kepenatan. Kita juga dapat berkunjung ke sumur ajaib (sumur berkah) di sisi pantai. Di kawasan Pantai Klang tersedia pondok-pondok kecil bagi pengunjung, untuk dapat memakai pondok tersebut kita hanya membayar antara Rp 9-20 ribu, menurut ukuran besar pondok yang akan kita sewa. Pondok biasanya digunakan sebagai tempat barang-barang yang dibawa, tempat istirahat dan berteduh bila letih berjalan mengitari pantai atau sehabis mandi di laut. Para pengunjung yang datang ke lokasi objek wisata Pantai Klang selalu terlihat berbasah-basahan. Untuk anak-anak dapat berenang dan bermain bersama riak ombak di tepi pantai yang telah tersediakan di kawasan tepi pantai khusus untuk anak-anak dan lebih mengasikkan dalam menikmati mandi air laut dan berenang di sekitar tepi pantai masyarakat sekitar pantai dan pengelola menyediakan ban untuk disewa dengan harga yang relative murah dan terjangkau hanya Rp. 3000 atau Rp 5.000.

Bila berada di pantai Klang kita tak ingin cepat-cepat meninggalkan lokasi tersebut, kita betah bermain dengan ombak atau duduk-duduk santai di pondok yang tersedia apalagi di lokasi kawasan pantai Klang terdapat sejumlah makanan ringan eperti mie goreng, ayam goreng, pecal, sate kerang dan bermacam jajanan ringan. Seluruh makanan tersebut adalah hasil sajian warga masyarakat sekitar pantai dan lebih membuat kita tertarik untuk membeli dan menikmatinya, makanan dijual tidak melebihi tarif harga di luar pantai. Salah satu daya tarik para pengunjung datang ke lokasi Pantai Kelang karena para penjual makanan, penyewa ban dan penyewa pondok pantai tersebut ramah-ramah dalam melayani setiap para pengunjung. Bila tiba waktunya untuk pulang selalu berpesan agar para pengunjung dapat memberitahukan keadaan wisata pantai itu kepada tetangga, famili lainnya agar datang kesana untuk menikmati wisata di Pantai Klang.

SUMUR AIR TAWAR

Daerah wisata ini juga dikenal dan dikunjungi karena adanya sebuah sumur air tawar. Sumur ini tidak berada jauh dari bibir pantai, hanya berjarak 90-an meter. Dengan kedalaman satu setengah meter sumur ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung. Orang-orang sekitar dan para pengunjung menyebut sumur tersebut sebagai sumur ajaib atau sumur penyembuhan. Mereka percaya sumur tersebut memiliki khasiat untuk berbagai penyakit. Menurut keterangan dari masyarakat setempat dan para pengunjung yang hadir sumur itu dikatakan sumur ajaib karena hanya berjarak sekitar 90 meter dari laut dan kedalaman satu setengah meter tetapi rasa air yang berada dari dalam sumur tersebut tawar seperti air gunung dan tidak pernah habis atau kering walaupun setiap para pengunjung yang datang ke lokasi itu selalu membawa atau mengambil air dari sumur tersebut dengan memakai jerigen atau botol.

Mansyur (64) warga kecamatan Sigambal Labuhan Batu salah seorang pengunjung yang datang ke sumur ajaib tersebut, mengatakan datang ke Pantai Klang bersama keluarganya bukan hanya sekedar rekreasi dan mandi tetapi kedatangannya juga ingin menikmati dan membawa pulang air yang berasal dari dalam sumur ajaib tersebut. Dikatakannya, diketahuinya air sumur ajaib tersebut berkhasiat dari tetangganya yang datang ke lokasi itu beberapa bulan lalu, air tersebut dapat diyakini dapat memberi penyembuhan bermacam penyakit. Meningkatnya pengunjung ke sejumlah objek wisata terutama wisata pantai di daerah kabupaten Serdang Bedagai tidak terlepas dari kinerja Dinas Perhubungan dan Pariwisata Sergai. Jika potensi ini dikemas dengan baik dan ditata, tentu akan semakin meningkatkan PAD.
More aboutPANTAI KLANG, POTENSI YANG BELUM OPTIMAL

PEMANDIAN BATU NONGOL, REKREASI KELUARGA MURAH MERIAH

Posted by Unknown on Saturday 1 August 2015

Usianya baru tiga tahun namun lokasi rekreasi ini selalu dibanjiri ribuan pengunjung setiap minggunya. Selain aman, nyaman juga bebas alcohol. Sunardi Tolo, 40 tahun, memang jeli melihat peluang usaha. Setelah usaha galian C nya mulai habis, ia menyulapnya menjadi lokasi pemandian alam. Tak tanggung-tanggung, Sunardi yang akrab disapa Selik ini membeli lahan seluas 6 hektar dan mengeluarkan biaya Rp. 1,5 miliar untuk menata arena rekreasi itu. 

Jadilah ”Pemandian Alam Batu Nongol” di desa Buluh Duri, Kecamatan Sipispis Sergai, seperti saat ini: dikunjungi ribuan orang. ”Saya memang terobsesi untuk menjadikan tempat masa kecil saya ini menjadi objek rekreasi,” kata Sunardi yang didampingi Sumantri, penanggungjawab Pemandian Batu Nongol. Dari penataan yang apik terlihat deretan pondok peristirahatan yang bersusun rapi di pinggiran Sungai Padang ini. 

Ada juga ”molen” (kinciran) dan sejumlah kantin. ”jangan harap disini ada minuman keras, kami larang itu,” katanya. Ia beralasan lokasi wisata ini memang ditujukan kepada keluarga dan ingin menjadikannya tempat yang ”bersih”. Itu sebabnya dilokasi ini belum ada tempat penginapan. ”Ini belum selesai lagi karena baru di tata setengahnya. Kalau nanti ada modal saya akan kembangkan terus untuk mewujudkan lokasi wisata yang lengkap,” ujar Sunardi. Soal tempat penginapan, Sunardi berencana akan menyediakannya tahun depan. Ia mengaku tidak mau terburu-buru karena harus berkonsultasi dengan masyarakat setempat dan alim ulama sehingga tidak menimbulkan image jelek di objek wisata ini.

Selain tempat penginapan, obsesinya melengkapi tempat itu dengan sarana permainan air seperti sepeda air, tempat luncuran anak-anak dan sarana lainnya. Kemudian di lokasi itu juga akan dibangun kebun binatang. Menariknya dalam mengembangkan lokasi ini, Sunardi melibatkan warga sekitar. Setidaknya ada 100-an warga yang menjadi ”partner” dalam bisnisnya ini. Mereka memperoleh persen hasil dari usaha pemandian ini. ”Saya membangun manajemen terbuka sehingga mereka tahu berapa pemasukannya. Dengan begitu mereka akan merasa memiliki dan mejaga lokasi ini,” bebernya. 

Soalnya keamanan pengunjung memang menjadi prioritasnya. Untuk itu sehari-harinya di beberapa titik rawan sungai disiapkan tim SAR. ”Kalau padat pengunjung kita siapkan 10 orang SAR”. Pengunjung yang datang ternyata bukan hanya dari sekitar kota Tebing Tinggi dan Sergai saja tetapi juga dari Pangkalan Brandan bahkan Rantau Perapat. 

Ramainya pengunjung ini tidak lepas dari promosi yang dilakukan seperti dengan mendatangkan artis ibukota. ”April lalu Dewi Persik menghibur disini, setidaknya 15 ribu pengunjung yang datang,” aku Sunardi. Pemkab Sergai juga aktif mempromosikan lokasi Batu Nongol diberbagai kegiatan. Sunardi bercerita beberapa waktu setelah ikut berpameran di Jakarta, serombongan warga Jakarta datang ke lokasi tersebut. Mereka hendak menikmati suasana Batu Nongol. ”Mereka pikir ada penginapan disini jadi mereka datang Sabtu sore”, kata Sunardi. Atas hal-hal inilah Sunardi memantapkan tekad untuk menyediakan penginapan pada tahun depan. Kehadiran Pemandian Batu Nongol membuat banyak pilihan berwisata dan berekreasi karena selama ini Sergai lebih dikenal memiliki banyak tempat rekreasi pantai.
More aboutPEMANDIAN BATU NONGOL, REKREASI KELUARGA MURAH MERIAH